Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ritel mainan Toys “R” Us berencana untuk menutup 180 toko tersebut di seluruh wilayah Amerika Serikat. Hal itu dikarenakan toko mainan tersebut ingin melakukan restrukturisasi akibat kebangkrutan yang sedang dialami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Menciptakan kembali merek kami mengharuskan kami membuat keputusan sulit mengenai prioritas dan fokus kami,” kata Ketua dan CEO Toys “R” Us, David Brandon, Selasa, 23 Januari, 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, tindakan penutupan ini akan memberikan kesempatan kepada pihaknya untuk bangkit dari proses kebangkrutan demi menjadi perusahaan yang layak dan kompetitif. Saat ini Toys “R” Us memiliki sekitar 880 toko di Amerika Serikat.
Namun, dalam pernyataan terpisah sebanyak 83 toko di Kanada tidak akan terpengaruh oleh keputusan tersebut. Perusahaan tersebut akan fokus pada peningkatan pengalaman berbelanja di took dan belanja online sambil meningkatkan pemasaran mobile dan digital.
Adapun proses penutupan toko ritel, kata David, akan dimulai pada awal Februari dengan sebagian besar lokasi ditutup pada pertengahan April. Untuk diketahui, Toys “R” Us mengalami kebangkrutan pada ulan September setelah mengungkapkan bahwa perusahaan terbebani hutang sebesar US$ 5 miliar.
KARTIKA ANGGRAENI | THE STREET