Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rombak Direksi Bulog, Erick Thohir Tunjuk Asisten Panglima TNI Novi Helmy Jadi Dirut

Menteri BUMiN Erick Thohir menunjuk Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog.

8 Februari 2025 | 13.37 WIB

Novi Helmy Prasetya. Dok.TNI AD
Perbesar
Novi Helmy Prasetya. Dok.TNI AD

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog menggantikan Wahyu Suparyono yang belum genap enam bulan menjabat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025. "Novi Helmy Prasetya akan memulai masa baktinya sebagai Direktur Utama,"  ujar Sekretaris Perum Bulog A L. Widiarso dalam keterangan resmi pada Sabtu,8  Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Novi Helmy sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI. Selain direktur utama, dalam keputusan tersebut Erick Thohir juga me-reshuffle Direktur Keuangan yang sebelumnya dijabat oleh Iryanto Hutagaol, digantikan dengan mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik, Hendra Susanto.

Tak hanya direksi, Jajaran Dewan Pengawas Perum Bulog  juga mengalami perombakan sesuai SK Nomor: SK-29/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025. Berdasarkan surat tersebut, Erick Thohir resmi mengganti Wicipto Setiadi sebagai Dewan Pengawas dengan Verdianto Iskandar Bitticaca. Verdianto merupakan seorang purnawirawan polisi dengan jabatan terakhir sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi.

Perum Bulog merupakan perusahaan pelat merah yang bertugas mengelola dan menjaga ketersediaan pangan serta menstabilkan harga pangan. Terdekat, Bulog memiliki tugas untuk menyerap 3 juta ton gabah dari para petani. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp 39 triliun untuk menyerap 3 juta ton beras lokal pada Februari-April 2025.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan kebijakan ini disepakati dalam rapat koordinasi terbatas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025. “Kami rapatnya agak panjang ya, memang harus membeli sebanyak 3 juta ton dalam waktu yang pendek ini,” ujar Zulhas dalam jumpa pers seusai rakortas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus