Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengajak Alibaba untuk mengembangkan pendidikan dalam konteks digital di Indonesia. Menurut dia, hal itu bertujuan agar dalam tiga hingga lima tahun ke depan perkembangan ekonomi digital di ASEAN didominasi sumber daya manusia Indonesia.
BACA: Tokopedia Dapat Kucuran Modal Segar Rp 16 Triliun
Rudiantara mengatakan pemerintah punya program 20 ribu digital talent tahun ini. Di mana tahun lalu pilot projek sebanyak 1.000 orang. Yang mendaftar 46 ribu dan yang ikut tes 21 ribu.
"Tadi saya juga minta, Alibaba harus berpartisipasi. Karena mereka punya akademi di Hangzhou. Itu silabusnya bagus, bawa saja ke Indonesia," kata Rudiantara, Rabu, 9 Januari 2019.
BACA: Darmin Sebut Promo 11.11 Alibaba Dongkrak Impor Barang Konsumsi
Hal itu dia sampaikan usai Alibaba Cloud meluncurkan data center keduanya di Indonesia. Rudiantara mengatakan pemerintah terhadap investor asing yang bisa memberi nilai tambah terhadap Indonesia.
"Pertama manfaat layanan yang dibutuhkan bagi masyarkat. Kedua mereka ikut bantu mengembangkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri). TKDNnya di sumber daya manusia, karena TKDN yg paling strategis adalah SDM. Bagaimana mereka ikut mengembangkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia dalam konteks digital," ujar Rudiantara.
Menurut Rudi jika silabus pendidikan dari Alibaba sudah dibawa ke Indonesia, nantinya akan diperiksa. Kemudian disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia. "Belum tentu semuanya bisa dijiplak, tapi perlu diaesuaikan dengan kondisi Indoensia. Jadi kita tidak perlu memulai dari nol lagi," kata dia.
Rudiantara mengatakan sudah berbicara langsung dengan Pendiri dan Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma mengenai ide membuat Jack Ma Akademi atau Akademi Alibaba di Indonesia. "Dia bilang, tidak mau terburu-buru, butuh dua sampai tiga tahun untuk betul-betul. Jack Ma sudah komit fukus ke talenta teknisi," kata Rudiantara.
Rudiantara juga mengatakan sudah membahas dengan Kadin. Menurut dia, Kadin yang melakukan penjaringan, penyaringan, dan menentukan siapa yang dikirim ke Alibaba kampus.
"Jadi kontribusi itu yang pemerintah inginkan, pengembangan sumber daya manusia," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini