Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Rumput Untuk Batam

Peternakan sapi di pulau batam milik cv riau mahesa farm menggembirakan, meski harus menambah impor rumput gajah. kini sedang dirintis penanaman rumput gajah di pulau bintan karena tanahnya subur.

13 Desember 1975 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NASIB proyek industri petro-kimia di pulau Batam kini masih merupakan tanda tanya (TEMPO, 22 Nopember). Tapi nasib peternakan sapi (beef cattle ranch) yang digalakkan secara besar-besaran di sana tampaknya tetap stabil. Malah sudah mengadakan percobaan penanaman rumput gajah, yang besar khasiatnya untuk menggemukkan lembu-lembu itu. Ranch CV Riau Mahesa Farm di situ sekarang memiliki sekitar 1000 ekor lembu. Ternak ini ditaksir memerlukan 30 kilo rumput per ekor. Jadi per bulan tak kurang dari ratusan ton yang diharap dapat siap sedia agar sapi-sapi itu tidak sampai kelaparan. Di proyek yang konon masih milik Ibnu Sutowo itu, memang juga ada penanaman rumput ternak. Tapi tidak cukup. "Sehingga perlu kami impor dari Malaysia dan Muangthai", ujar direktur CV itu yang juga Kepala Imigrasi Pulau Batam, Sudarsono. Itulah sebabnya setelah sukses dengan proyek pengumpulan pasirnya, Sudarsono sekarang mengerling ke rumput. Sasarannya per bulan minimal bisa memenuhi sebagian dari kebutuhan ranch di Sekupang itu. Dia memang tak memilih pulau Batam sendiri sebagai lokasi penanaman rumput. Ini tentunya dengan pertimbangan bahwa pulau yang luasnya 415 KmÿFD itu lambat laun bakal habis digerogoti bangun~n industri (kalau masih jadi). Tapi dari pada repot nantinya, dipilihnya kawasan Km 10 dari kota Tanjung Pinang di pulau Bintan yang menurut Sudarsono "bagus tanahnya". Rumput Bauksit Pada mulanya memang disangsikan apakah tanah di pulau Bintan itu cocok untuk penanaman rumput Gajah itu. Tak kurang dari seorang pejabat kantor Peternakan Tanjung Pinang- menyebutkan bahwa tanah di pulau bauksit itu "tidak cocok". Kecuali apabila ada pupuk yang mampu meluluhkan tanah berkadar bauksit tinggi itu. Itulah sebabnya, proyek itu sendiri masih terbilang coba-coba. Dari 250 Ha yang diladangkan untuk ditanam, baru 20 Ha yang digarap. Letaknya tak kurang dari 2 Km dari bibir jalan. Di atas kertas Sudarsono memang mengharapkan hasil panen rumput 10 ton tiap Ha. Kalau tidak, mereka bakal bangkrut. Sebab proyek yang banyak menggunakan peralatan mekanis itu, terang memerlukan biaya produksi yang besar. Syukurlah percobaan pertama CV Riau Mahesa Farm itu berhasil juga. Dan akhir bulan lalu 30 ton rumput Gajah diboyong ke Sekupang. Sebenarnya yang pertama mencoba menanam rumput Gajah di kepulauan Riau bukanlah Sudarsono itu. Jauh sebelumnya Sabri Hajar, Kepala sub direktorat PMD Kepulauan Riau sudah mulai menanam rumput Gajah seluas 4 Ha. Hasilnya lumayan. Pokoknya itu rumput memang mau tumbuh subur di sana. Sayangnya Sabri kurang berhasil dan proyeknya sekarang tampak terbengkalai. Cerita itu menunjukkan, bahwa usaha penanaman rumput di kepulauan Riau boleh diandalkan untuk mencari makan. Itulah sebabnya, seorang karyawan Riau Mahesa Farm, Sofyan Tanjung diam-diam sudah mengayunkan langkah sendiri dengan menanami areal seluas 40 Ha. "Kalau orang bisa, mengapa saya tidak?" komentar Sofyan. Cuma yang disusahkan Sofyan sekarang tentu perkara duit. Maklum saja, karyawan yang berpendapatan cuma Rp 10 ribu dari perusahaannya harus menyediakan modal sekitar Rp 300--400 ribu per Ha. Itu terutama buat biaya pengolahan tanah, lalu bibit, dan tentunya pupuk. Tapi Sofyan cukup optimis bahwa usaha rumputnya itu mempunyai harapan yang cerah. Ia menunjuk kebutuhan rumput pulau Batam. Dan tak lupa menyinggung pula kepesatan perkembangan peternakan di kawasan lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus