Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Rupiah Diprediksi Menguat di Kisaran Rp 14.368 - Rp 14.295

Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan kenaikan suku bunga acuan merupakan sentimen sesaat untuk meredam gejolak rupiah.

2 Juli 2018 | 09.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia merupakan sentimen sesaat untuk meredam gejolak rupiah. Menurut Reza, pelaku pasar berharap dapat membuka peluang kenaikan lanjutan hari ini.

"Adapun rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp 14.368 dan resisten Rp 14.295," kata Reza, dalam keterangan tertulis, Senin, 2 Juli 2018.

Baca juga: Suku Bunga Bank Indonesia Naik, Rupiah Akhirnya Menguat

Menurut Reza, sentimen dari dalam negeri lainnya turut dinantikan pelaku pasar, terutama rilis data-data ekonomi di awal bulan. Di sisi lain, kata Reza, pergerakan euro (EUR) yang menguat setelah adanya kesepakatan terkait dengan imigran turut diharapkan berimbas positif pada pergerakan rupiah.

Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di angka Rp 14.404 pada penutupan Jumat, 29 Juni 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 133 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.271, pada penutupan Kamis.

Simak pula: Pertumbuhan Ekonomi Diharapkan jadi Sentimen Positif Rupiah

Sedangkan pada 29 Juni 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah adalah Rp 14.476 dan kurs beli Rp 14.332.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, memperkirakan pergerakan rupiah pada pekan ini, atau 2 hingga 6 Juli, akan menguat tipis.

"Rupiah akan ada penguatan tipis di kisaran 14.150-14.310, tapi butuh waktu untuk kembali di bawah 14 ribu," kata Bhima saat dihubungi, Senin.

Menurut Bhima, dampak bunga acuan BI yang naik 50 basis poin (bps) akan membuat bunga surat utang semakin menarik. Hal tersebut menjadikan laju keluarnya dana asing masih bisa ditahan. Namun, kata dia, selama data ekonomi di sektor riil, seperti defisit perdagangan, pelebaran defisit transaksi berjalan, dan stagnasi pertumbuhan ekonomi, kurang begitu baik, koreksi rupiah rentan berlanjut hingga akhir tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus