Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Rupiah Melemah Dekati 15.400 per Dolar AS, karena Risiko Resesi 2023 atau The Fed?

Pada pukul 13.40 WIB, nilai tukar rupiah berada di level 15.355 per dolar AS.

12 Oktober 2022 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah melemah dan kian mendekati level 15.400 per dolar AS pada Rabu siang, 12 Oktober 2022. Pada pukul 13.40 WIB, nilai tukar rupiah berada di level 15.355 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelemahan nilai tukar rupiah di antaranya karena terjaganya prospek kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). Bahkan sebelumnya, pada pagi hari ini, rupiah melemah 20 poin atau 0,13 persen ke posisi 15.378 dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.358 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya menyebut outlook dolar AS masih menguat seiring masih terjaganya prospek kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve setelah adanya pernyataan dari Presiden Fed Cleveland Loretta Mester semalam. 

"Yang mengatakan bahwa Federal Reserve perlu untuk terus menaikkan suku bunga," tulis Tim Riset Monex Investiondo Futures, di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022.

Sebelumnya The Fed mengisyaratkan akan melanjutkan pengetatan moneter agresif untuk mengendalikan inflasi. Data tenaga kerja AS yang dirilis baru-baru ini juga telah memupuskan ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mendukung pandangan itu pada Selasa, 11 Oktober 2022, kemarin dengan mengatakan bank sentral belum mengendalikan lonjakan inflasi dan perlu terus menaikkan suku bunga. Merespons hal itu, indeks dolar AS naik 0,16 persen menjadi 113,52, setelah menyentuh level tertinggi sejak 29 September di 113,54.

Adapun kekhawatiran pasar terhadap resesi semakin kuat usai Dana Moneter Internasional atau IMF yang memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global mereka untuk tahun depan menjadi 2,7 persen. Proyeksi tersebut 0,2 persen lebih rendah dari perkiraan mereka pada Juli dan menyarankan bahwa pada 2023 akan terasa seperti resesi bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Sementara itu, pelaku pasar kecewa dengan pernyataan dari Gubernur Bank of England Andrew Baileys yang menakuti investor dengan menegaskan bahwa bank sentral akan mengakhiri program pembelian obligasi pada Jumat mendatang, 14 Oktober 2022.

Baileys juga menyatakan kepada para manajer dana pensiun untuk menyelesaikan penyeimbangan kembali posisi mereka dalam jangka waktu tersebut.

Adapun kemarin rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,26 persen ke posisi 15.358 per dolar AS. Pada sehari sebelumnya, rupiah berada di level 15.318 per dolar AS.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus