Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyetujui aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu pertama atau Rights Issue.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan langkah Rights Issue ini dilakukan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham Seri B Perseroan, dengan nilai nominal Rp 500 per saham dalam bentuk saham baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perseroan rencananya akan menggunakan tambahan modal hasil Rights Issue tersebut ini untuk mendukung ekspansi pertumbuhan BSI secara organik melalui penyaluran pembiayaan murah dan kompetitif bagi masyarakat," kata Hery melalui keterangan tertulis, Jumat, 23 September 2022.
Untuk mendukung rencana penyaluran pembiayaan murah, BSI membutuhkan tambahan permodalan atau ekuitas agar rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BSI dapat mencapai di atas 20 persen pada akhir 2025.
Penguatan permodalan ini akan dimanfaatkan BSI untuk mengembangkan bisnis sehingga dapat memberikan profitabilitas yang optimal bagi pemegang saham dengan proyeksi Return On Equity (ROE) di level 18-20 persen dalam jangka waktu menengah hingga panjang.
Dengan keputusan ini, para pemegang saham BSI juga memutuskan persetujuan mata acara kedua RUPSLB BSI, yaitu Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Para pemegang saham BSI menyepakati perubahan 21 ketentuan dalam Anggaran Dasar BSI seiring dengan adanya right issue serta merespons situasi dan kondisi yang ada saat ini.
Kemudian, mata acara ketiga adalah persetujuan pemberhentian M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) selaku Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Perseroan. Sementara itu, susunan komisaris, direksi, dan dewan syariah tidak ada perubahan.
“Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid dan mampu membawa Bank Syariah Indonesia semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global,” tegas Hery.
Susunan Pengurus BSI menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris Perseroan :
• Komisaris Utama/Independen: Adiwarman Azwar Karim
• Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat
• Komisaris Independen: Mohamad Nasir
• Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan
• Komisaris: Masduki Baidlowi
• Komisaris: Imam Budi Sarjito
• Komisaris: Sutanto
• Komisaris: Suyanto
• Komisaris: Nizar Ali
Direksi Perseroan:
• Direktur Utama: Hery Gunardi
• Wakil Direktur Utama: Bob Tyasika Ananta
• Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari
• Direktur Retail Banking: Ngatari
• Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna
• Direktur Information Technology: Achmad Syafii
• Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti
• Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi
• Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho
• Direktur Treasury & International Banking: Moh. Adib
Dewan Pengawas Syariah :
• Ketua : Dr. KH. Hasanudin, M.Ag
• Anggota : Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
• Anggota : Dr. H. Oni Sahroni, M.A
• Anggota : Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, MS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini