Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Adhi Karya Tbk (Persero), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, terpantau terus mengalami penurunan sejak awal pekan ini. Pada perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat, 24 November 2017, saham ADHI tercatat Rp 2.030 per lembar saham atau melemah bila dibanding perdagangan pada Senin, 20 November 2017, di level Rp 2.240 per lembar saham.
Analis Binaartha Securitas, Reza Priyambada, menduga penurunan saham perseroan berkode emiten ADHI ini karena pasar cepat merespons pemberitaan terkait dengan pendanaan proyek kereta ringan (light rail transit/LRT). "Kalau melihat dari berita, ada isu atau rumor bahwa pendanaan pada LRT mengalami peningkatan dari Rp 20 sampai Rp 30-an triliun," ujar Reza saat dihubungi Tempo, Jumat, 24 November 2017.
Baca: Adhi Karya Siapkan Rp 9 Triliun untuk LRT Jabodebek
Reza menjelaskan, di pasar, terdapat rumor PT Kereta Api (Persero) tak lagi mendanai LRT. Rumor itu merespons beredarnya salinan surat bertandatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengenai proyek LRT pada Senin lalu.
Dalam surat bernomor S-665/MBU/11/2017 bertanggal 20 November 2017 tersebut, Kementerian BUMN mengusulkan PT Kereta Api (Persero) tidak menjadi penyelenggara pendanaan/investor pembangunan prasarana LRT Jabodebek. Perusahaan pelat merah itu hanya bertindak sebagai penyelenggara dan pengoperasian sarana LRT Jabodebek.
"Dengan adanya berita tersebut, otomatis membuat saham Adhi Karya langsung anjlok," kata Reza.
Lebih jauh, Reza menduga turunnya harga saham ADHI juga karena pelaku pasar mengasumsikan bertambahnya biaya yang harus dibiayai untuk membangun LRT akan menjadi beban bagi Adhi Karya. "Biaya yang harus ditanggung Adhi Karya semakin besar, sementara revenue-nya itu belum kelihatan. Itu yang membuat saham ADHI cenderung mengalami penurunan," ucapnya.
Pada perdagangan sesi pertama Jumat, 24 November 2017, saham ADHI tercatat Rp 2.030 per lembar saham. Saham dibuka Rp 2.060 per lembar, sementara penutupan sebelumnya Rp 2.010 per lembar saham.
Angka tertinggi berada pada Rp 2.160 dan terendah Rp 2.030 per lembar saham. Sedangkan pada 20 November 2017, saham sempat di level Rp 2.240 per lembar saham.
Hingga berita ini diturunkan, manajemen PT Adhi Karya Tbk belum memberikan penjelasan mengenai penurunan harga saham perusahaan pelat merah di BEI tersebut. Corporate Communication PT Adhi Karya Tbk Kiki Syahgolang tidak menjawab panggilan telepon atau pesan yang dikirim Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini