Saham baru dari surabaya

GAIRAH perusahaan untuk menjual saham tampak mulai bangkit lagi. Di Jakarta, Jumat pekan lalu, PT Surabaya Agung Industri Pulp dan Kertas mengumumkan rencana mereka untuk masuk bursa dengan menjual saham baru sebanyak 20 juta lembar. Perusahaan yang didirikan keluarga Tirtomulyadi Sulistyo pada 1973 ini rupanya ingin menggaet pembeli di Bursa Efek Jakarta ketimbang di Bursa Efek Surabaya. Penjamin penjualan saham Surabaya Agung adalah pialang internasional PT Jardin Flemming Indonesia (JFI). Kiki Boenawan, Wakil Presiden JFI, optimistis saham Surabaya Agung akan terjual habis. ''Bursa sekarang jauh lebih bagus daripada tahun lalu,'' katanya. Apakah saham Surabaya Agung juga akan menguntungkan investor? Inilah angka-angka yang diraih perusahaan itu: Omset Surabaya Agung, yang memproduksi kertas karton untuk pembungkus (seperti bungkus rokok dan bungkus deterjen), serta kertas khusus (untuk foto kopi), selama empat tahun terakhir naik dari Rp 126,6 mi- liar menjadi Rp 199 miliar. Laba bersih mereka untuk periode yang sama bertahan sekitar Rp 11 miliar per tahun. Dengan jum- lah saham 112 juta lembar, termasuk saham baru, laba per sahamnya (earning per share) sekitar Rp 98. Nilai buku saham Surabaya Agung, bila dilihat aset perusahaan pada tahun 1992 sebesar Rp 328 miliar, sekitar Rp 2.900. Sebuah sumber mengatakan bahwa saham Surabaya Agung akan dijual seharga Rp 3.300 sampai Rp 3.800.