Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sandiaga Uno Usul Dangdut Jadi Warisan Budaya UNESCO, Apa Saja Pertimbangannya?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membeberkan alasannya mengusulkan musik dangdut menjadi warisan budaya kepada UNESCO.

18 Februari 2021 | 08.27 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berdiskusi dengan pelaku pariwisata di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Kamis 11 Februari 2021. Kunjungan itu dilakukan Menparekraf Sandiaga Uno disela berkantor di Bali untuk berdiskusi langsung dengan pengelola dan pelaku pariwisata setempat yang mengalami penurunan pendapatan karena minimnya kunjungan wisatawan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Perbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berdiskusi dengan pelaku pariwisata di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Kamis 11 Februari 2021. Kunjungan itu dilakukan Menparekraf Sandiaga Uno disela berkantor di Bali untuk berdiskusi langsung dengan pengelola dan pelaku pariwisata setempat yang mengalami penurunan pendapatan karena minimnya kunjungan wisatawan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membeberkan alasannya mengusulkan musik dangdut menjadi warisan budaya dunia kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO. Dia mengatakan dangdut telah sejak lama menjadi hiburan masyarakat di berbagai kalangan.

"Dangdut is the music of my country. Sekarang kita relaunching untuk memasukkan dangdut sebagai bagian dari music heritage di UNESCO," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Rabu petang, 17 Februari 2021.

Di samping itu, Sandiaga memandang industri musik dangdut memiliki potensi menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Saat ini, tutur dia, terdapat 18 juta masyarakat Indonesia yang mengantungkan penghidupannya di sektor ekonomi kreatif, termasuk dangdut.

Sandiaga menilai lapangan kerja pada industri musik dangdut tak hanya merujuk pada pasar penyukanya, tapi juga kegiatan-kegiatan usaha yang terhubung dengan pertunjukan tersebut. Besarnya peluang usaha ini ia contohkan lewat meledaknya pengagum dangdut campur sari yang dipopulerkan oleh Didi Kempot.

Di masa pandemi Covid-19, Sandiaga mengatakan dangdut telah efektif meningkatkan kebahagiaan masyarakat. "Jadi dangdut banyak dipakai untuk senam maupun juga untuk kegiatan lainnya, membawa satu konsep menjadi mood booster, yaitu meningkatkan mood atau meningkatkan semangat bagi para pendengarnya maupun juga bagi para pemusiknya," kata dia.

Sandiaga mengklaim usulan dangdut menjadi warisan budaya telah disampaikan melalui Direktorat Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri. Dia mengatakan Kementerian Luar Negeri bersemangat untuk menghidupkan kembali peluang dangdut sebagai warisan budaya Indonesia.

Selain itu, dia mengaku telah berkomunikasi dengan musikus Rhoma Irama. “Beliau (Rhoma Irama) sangat mendukung rencana progres ini yang sempat tersendat sebelumnya," ucapnya.

Dia berharap rencana ini bisa membangkitkan semangat pelaku seni untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. "Jadi kalau Amerika punya Hollywood, Korea punya K-Pop, sudah saatnya Indonesia punya dangdut sebagai music of my country," ujar Sandiaga Uno.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Sandiaga Uno: 34 Juta Pelaku Parekraf Perlu Prioritas Vaksin Covid-19

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus