Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

SBY Klaim Lebih Berhasil Turunkan Kemiskinan Dibanding Jokowi

Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membandingkan prestasinya dalam pengentasan kemiskinan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

2 Agustus 2018 | 11.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono bersama Presiden Jokowi dalam peringatan hari kemerdekaan ke-72 di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2017. Ini merupakan pertama kalinya SBY menghadiri peringatan 17 Agustus setelah tidak menjabat sebagai presiden. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membandingkan prestasinya dalam pengentasan kemiskinan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut SBY, angka kemiskinan bisa turun hingga enam persen dalam 10 tahun kepemimpinanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini kami capai dengan program pro-rakyat yang masif," tulis SBY dalam akun twitternya, @SBYudhoyono, Rabu, 1 Agustus 2018. Sebanyak 17 cuitan ditulis SBY mengenai isu kemiskinan yang saat ini ramai dibicarakan.

Sementara, kata SBY, pemerintahan sekarang dalam waktu 3 tahun berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 1 persen. "Mudah-mudahan hingga akhir 2019 bisa mencapai 3 persen," tulisnya.

SBY pertama kali menjabat sebagai presiden pada 20 Oktober 2004. Saat itu, SBY diwarisi angka kemiskinan sebesar 16,66 persen atau sekitar 36,15 juta penduduk miskin oleh presiden sebelumnya, Megawati Soekarnoputri.

Sebulan menjelang SBY lengser pada 20 Oktober 2014, kemiskinan berada di level 10,96 persen atau bersisa 27,73 juta penduduk. Artinya dalam 10 tahun, pemerintahan SBY berhasil menekan angka kemiskinan sebesar 5,7 persen.

Jokowi kemudian naik menggantikan SBY pada 20 Oktober 2014. Maret 2018, Badan Pusat Statistik menyatakan angka kemiskinan berhasil mencapai satu digit untuk pertama kali dalam sejarah yaitu di level 9,82 persen. Artinya, dalam waktu sekitar 3 tahun plus 5 bulan, pemerintahan Jokowi bisa menekan angka kemiskinan hingga 1,14 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyebutkan pengumuman BPS bahwa per Maret 2018 tingkat kemiskinan mencapai 9,82 persen sebagai sebuah pencapaian yang monumental. "The first time in the history of Indonesia, tingkat kemiskinannya di bawah 10 persen," katanya, Senin, 16 Juli 2018.

Menurut Sri Mulyani, upaya menurunkan di bawah 10 persen merupakan hal yang luar biasa dan pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak berhenti di situ. "Kami masih tidak berhenti di situ, kami ingin turunkan lebih lanjut," ucapnya.

Belakangan SBY mengklaim bahwa dirinya lebih berhasil menurunkan tingkat kemiskinan. Sebab, dalam rentang waktu yang sama yaitu pada Maret 2008, SBY mengurangi angka kemiskinan hingga 15,42 atau sekitar 1,24 persen. Lalu tingkat kemiskinan turun menjadi 3,19 persen, lebih besar terjadi pada periode pemerintahan kedua, SBY - Boediono.   (*)

Dapatkan update Inspirasi Bisnis dengan gabung ke Grup Facebook Scale Up UKM http://bit.ly/scale-up-ukm

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus