Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sebut Sorgum Bisa jadi Alternatif Pengganti Gandum, Kepala BRIN: Roti Tetap Enak

Kepal BRIN menyatakan sorgum bisa jadi alternatif pengganti gandum sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pangan olahan seperti roti.

11 Agustus 2022 | 08.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko berbicara dalam acara virtual Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 di Jakarta, Selasa 30 November 2021. (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyatakan sorgum bisa menjadi alternatif pengganti gandum. Dengan begitu, impor gandum bisa dikurangi, terutama kala ada hambatan pasokan komoditas tersebut akibat perang Rusia vs Ukraina saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyebutkan sorgum bisa menjadi alternatif pengganti gandum sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pangan olahan seperti roti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi kalau dicampur (tepung sorgum) misalnya sampai 15 persen, tidak terasa sih, rotinya tetap enak," katanya dalam peringatan Hakteknas ke-27 dengan tema Riset dan Inovasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno di Cibinong, Jawa Barat, Rabu, 10 Agustus 2022.

BRIN, menurut Laksana, telah melakukan berbagai penelitian di bidang pertanian untuk menghasilkan varietas gandum yang unggul, namun hingga saat ini masih perlu dioptimalkan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. "Gandum tropis ada sebenarnya secara varietas, tapi belum begitu optimal," katanya.

Belakangan pasokan gandum terkendala karena Ukraina yang merupakan salah satu pemasok gandum ke Indonesia tengah menurunkan pasokannya kepada negara lain. Konflik antara Rusia dan Ukraina yang masih berkecamuk turut mengganggu pasokan gandum di dunia.

Selama ini Ukraina tercatat sebagai eksportir terbesar kelima dunia untuk gandum, dan Rusia merupakan eksportir terbesar di dunia untuk gandum.

Lebih jauh, kata Laksana, BRIN berkomitmen untuk mendukung kedaulatan pangan dan energi melalui kegiatan riset dan inovasi seperti optimalisasi produktivitas pangan, menghasilkan varietas unggul dan mendorong transisi energi berkelanjutan.

Terlebih, menurut dia, pangan dan energi merupakan kebutuhan yang mendesak. "Apalagi kondisi pandemi dan konflik antara Rusia dan Ukraina yang berdampak besar pada kondisi pangan dan energi tidak hanya bagi Indonesia, namun pada banyak negara di dunia," ujarnya.

Adapun salah satu lokasi yang cocok untuk pertanian sorgum adalah Kabupaten Sumba Timur dengan total luas 60 hektare. Hasil panen sorgum di Sumba Timur mencapai lima ton per hektare. Petani di sana bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp 50 juta per hektare dalam satu tahun atau Rp 4 juta lebih per bulan.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya memerintahkan anak buahnya untuk mencetak lahan sorgum hingga 154 hektare sampai 2024 nanti. Sorgum akan dikembangkan, termasuk sampai ke produk turunannya untuk konsumsi tepung sorgum, sekalipun harganya lebih mahal ketimbang tepung terigu yang biasa digunakan masyarakat.

"Tepung sorgum ini menjadi miss product, karena dia gluten free," kata  Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto seusai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2022.

Airlangga menjelaskan ketika dipanen, harga sorgum mencapai Rp 13 ribu per kilogram dan butuh rasio empat kali untuk menghasilkan tepung. Sehingga, harga produksinya sekitar Rp 52 ribu dan harga jual mencapai Rp 60 sampai 70 ribu per kilogram.

Harga ini terpaut jauh dengan harga tepung singkong yang hanya Rp 9.000 per kilogram, sagu Rp 9.000 per kilogram, maupun tepung terigu yang sekitar Rp 12 ribu.  Sehingga, Airlangga menyebut produk tepung sorgum ini bersifat premium di pasar.

ANTARA | FAJAR PEBRIANTO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus