Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Selain Bumi Serpong Damai, PP Properti juga Incar Proyek di Ibu Kota Baru

Direktur Utama PT PP Properti Tbk. I Gede Upeksa Negara menyatakan pihaknya siap ikut serta dalam pengembangan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

9 September 2021 | 15.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Desain Lapangan dan Monumen Pancasila yang masuk dalam paparan bertajuk Gagasan Rencana dan Kriteria Desain Ibu Kota Negara (sumber: Kementerian PUPR)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT PP Properti Tbk. I Gede Upeksa Negara menyatakan pihaknya siap ikut serta dalam pengembangan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Salah satunya adalah dengan menyiapkan bank tanah di sekitar Balikpapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Terkait dengan rencana pemindahan ibu kota baru di Kalimantan, kebetulan kami sudah memiliki land bank dan pengembangan di Balikpapan yang rencananya akan jadi citihub menuju ibu kota baru,” ujar Upeksa dalam Public Expose Live, Rabu, 8 September 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah proyek PP Properti di sejumlah kawasan Balikpapan diklaim bakal turut mendukung pemerintah mengembangkan kawasan sekitar ibu kota negara di Kalimantan Timur. Sebagai contoh, PP Properti memiliki Balikpapan Ocean Square dan Swiss-belhotel di Balikpapan.

Pengembangan kawasan tersebut dengan menghubungkannya dengan ibu kota baru, diproyeksikan bakal memberikan nilai tambah untuk wilayah tersebut.

Sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) juga menyatakan siap turut serta dalam pengembangan ibu kota baru tersebut. Direktur Utama BSDE Franciscus Xaverius Ridwan Darmali mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan kementerian terkait mengenai apa yang perlu dikembangkan dalam rencana ibu kota negara tersebut.

“Sejauh ini masih berupa pembicaraan dari target pemerintah yang sebetulnya,” kata Franciscus, Selasa, 7 September 2021.

BSDE akan mengembangkan sejumlah proyek di Balikpapan dan Samarinda sebagai langkah persiapan pemindahan ibu kota. Pengembangan tersebut pun difokuskan pada bangunan hunian, karena lokasinya cocok untuk tempat tinggal.

“Sekarang masih persiapan dan perencanaan, dalam satu atau dua tahun sudah mulai bisa launching,” ucap Franciscus.

Sementara itu, Direktur BSDE Hermawan Wijaya menyebutkan perseroan sudah memiliki lahan seluas 500 hektare di Balikpapan dan Samarinda untuk dikembangkan. Lahan tersebut pun sudah ada yang dibangun oleh perusahaan.

Jauh sebelum wacana ibu kota baru, BSDE melalui anak perusahaan sudah memiliki proyek di Balikpapan sejak 1985. Walhasil, pengembangan proyek menjadi tak asing lagi. Saat ini, BSDE membangun kompleks perumahan ketiga di Balikpapan, sedangkan di Samarinda baru melakukan kerja sama joint venture dengan pemilik lahan lokal.

BISNIS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus