Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Setelah Disalip Malaysia, Luhut Sebut Elon Musk Pertimbangkan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

Luhut mengatakan Elon Musk akan mempertimbangkan tawaran pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Tanah Air setelah CEO bertemu Jokowi.

20 Mei 2024 | 14.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelajar Banyuwangi, Felicia Dahayu (depan, tengah), bersama pelajar dari Papua, Jose Nerotou dan CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc, Elon Musk, di sela World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, Minggu, 19 Mei 2024. Foto: Diskominfo Banyuwagi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan Elon Musk akan mempertimbangkan tawaran pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Tanah Air, setelah CEO Tesla itu bertemu dengan Presiden Jokowi di Bali, Senin, 20 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah tampak terus getol mendekati Musk, setelah Tesla memutuskan membuka kantor perwakilannya di Malaysia tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Musk belum memberikan pernyataan atas pertemuan dengan Presiden Joko Widodo seusia pembukaan World Water Forum.

"Kami mengajukan tawaran, mungkinkah di sini dibangun pabrik baterai EV, prekursor katoda. Dan dia akan mempertimbangkannya," kata Luhut kepada wartawan.
 
Luhut mengatakan Jokowi juga meminta Musk untuk mempertimbangkan investasi di pusat AI dan SpaceX untuk membangun landasan peluncuran di Biak,  Papua, sebuah tawaran yang telah dibuat pemerintah sebelumnya.

Pemerintah Indonesia selama bertahun-tahun mencoba memikat Tesla agar membangun pabrik yang berkaitan dengan kendaraan listrik karena pemerintah ingin mengembangkan sektor kendaraan listriknya dengan menggunakan sumber daya nikel yang kaya di negara ini.

Namun sejauh ini, investasi Musk di Indonesia adalah menyediakan jaringan Internet melalui satelit  SpaceX untuk sektor kesehatan di Indonesia. Selain itu juga memasarkan Starlink, yang oleh  pemerintah Indonesia difokuskan terlebih dahulu pada wilayah terluar dan tertinggal.

Starlink milik SpaceX, yang memiliki sekitar 60% dari sekitar 7.500 satelit yang mengorbit bumi, dominan di bidang internet satelit.

Disalip Malaysia 

Tesla, yang kini menguasai 20 persen pasar mobil listrik dunia, merupakan perusahaan dengan kapitalisasi bernilai triliun dolar AS. Sukses Tesla diikuti pembukaan pabrik baru di Cina, Jerman, dan Texas. Pada 2025, pabrik di Meksiko diharapkan mulai produksi.

Sejauh ini, Tesla belum memutuskan pengembangan pabrik mobil dan pendukungnya di Asia di luar Cina. Itu sebabnya, banyak negara berlomba-lomba mendekati Musk mulai dari Indonesia, Malaysia sampai India.

Indonesia menawarkan kekayaan cadangan nikel terbesar dunia, sebagai bahan baterai mobil listrik bagi Tesla untuk membuka pabrik di sini. Presiden Jokowi sempat menemui Elon Musk di markas SpaceX, Boca Chica, Texas, Amerika Serikat, pada 14 Mei 2022.

Saat tiba di Gedung Stargate SpaceX, Jokowi langsung disambut oleh Elon Musk. "Saya ke sini dan bertemu langsung dengan Elon untuk mendiskusikan kerja sama yang akan datang," ujar Jokowi waktu itu.

Namun pada Juli 2023, Tesla memutuskan mendirikan kantor pusat regional di Cyberjaya, Malaysia. Berdasarkan kesepakatan dengan Malaysia, Tesla akan dapat menjual kendaraan listrik buatan Shanghai langsung ke konsumen di negara tersebut tanpa perantara dan bebas tarif.

Kesepakatan tersebut menandai Tesla sebagai pemohon pertama yang berhasil mendapatkan dukungan di bawah inisiatif Battery Electric Vehicle Global Leaders Malaysia, yang diluncurkan pada bulan Maret 2023 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjadikan negara tersebut sebagai pusat regional untuk industri kendaraan listrik.

Direktur Regional Tesla Isabel Fan mengatakan kepada media bahwa rencana perusahaan tersebut merupakan respons terhadap “kebijakan berwawasan ke depan” dari pemerintahan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang melakukan panggilan telepon dengan bos Tesla Elon Musk awal Juli 2023.

India juga mengincar investasi Tesla.  Musk disebut-sebut tertarik untuk menginvestasikan $2 miliar hingga $3 miliardolar AS di negara Asia Selatan tersebut, terutama untuk membangun pabrik Tesla baru, menurut laporan Reuters dan Financial Times, yang mengutip sumber anonim.

REUTERS | CNN

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus