Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Solusi yang ditawarkan oleh kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno untuk menyelesaikan defisit BPJS Kesehatan dinilai tak komprehensif. Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Irma Chaniago.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menilai narasi Gamal Albinsaid terkait BPJS Kesehatan tak lebih dari sekadar gali lubang tutup lubang, yaitu dengan memindahkan pos anggaran kementerian lain untuk menyubsidi anggaran BPJS Kesehatan," kata Irma Chaniago di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 Maret 2019. "Hal itu tidak efektif dan lebih kepada pencitraan semata."
Hal tersebut menanggapi Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Gamal Albinsaid sebelumnya. Gamal mengatakan masalah yang dialami BPJS Kesehatan sejak tahun 2014 ini adalah defisit anggaran. Untuk mengurangi permasalahan tersebut, solusinya adalah menaikkan anggaran kesehatan dengan cara mengalihkan dari anggaran Kementerian Sosial.
Lebih jauh, Irma menyebutkan, untuk mengatasi defisit BPJS Kesehatan, pemerintah sebetulnya telah memiliki solusi yang komprehensif. Dengan begitu, pemerintah tidak perlu memotong anggaran kementerian lain.
Politisi partai Nasdem itu menambahkan pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan di tingkat dasar yakni puskesmas dan klinik. Walhasil, masyarakat tidak langsung datang ke rumah sakit rujukan.
Dengan cara demikian, kata Irma, rumah sakit rujukan dapat lebih fokus menangani penyakit yang membutuhkan penanganan maksimal. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya memaksimalkan iuran bagi peserta, termasuk meningkatkan kontribusi dari pemerintah daerah.
Pasalnya, saat ini pemerintah daerah juga memiliki anggaran pemeliharaan kesehatan masyarakat. "Jadi solusi pemerintah untuk menghindari defisit BPJS Kesehatan cenderung lebih realistis, yaitu mengedepankan penyesuaian tarif per kunjungan, memaksimalkan iuran bagi peserta, kecuali peserta khusus BPJS Kesehatan," kata Irma.
BISNIS