Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap SMF Research Institute yang diluncurkan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mampu memberikan solusi untuk tantangan sektor perumahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya berharap SMF Research Institute dapat menjadi salah satu wadah diskusi sistematik, metodologi yang jelas, dan diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya, sehingga dapat menuntaskan permasalahan di bidang papan,” kata Sri Mulyani dalam kegiatan seremoni peluncuran SMF Research Institute, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain berfokus pada riset dan kajian, SMF Research Institute juga menawarkan program pelatihan, pendampingan, dan sertifikasi yang komprehensif bagi para profesional di lembaga keuangan terkait sektor pembiayaan perumahan.
Program-program itu dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas bagi pemangku kepentingan dan lembaga keuangan agar dapat mengoptimalkan kontribusi dalam pembangunan sektor pembiayaan perumahan yang berkelanjutan dan inklusif.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan kehadiran SMF Research Institute membuat Indonesia memiliki lembaga yang benar-benar difokuskan untuk riset sektor perumahan dan pasar pembiayaannya guna mengatasi permasalahan backlog.
“Yang nantinya menghasilkan kajian kredibel yang dapat digunakan sebagai rekomendasi atau solusi atas tantangan-tantangan di sektor perumahan maupun mendukung penguatan kebijakan berbasis bukti,” ujarnya.
SMF turut menggandeng SMI Institute dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan IIGF Institute dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai bentuk sinergi special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan.
Sebagai langkah awal, SMF Research Institute mengadakan sayembara Call For Papers yang dibuka hingga 30 November 2024 dengan ruang lingkup studi empiris yang menitikberatkan pada peningkatan kebijakan publik di sektor perumahan atau pengembangan pasar pembiayaan.
Call For Papers ini memberikan kesempatan kepada para peneliti dan akademisi untuk mempresentasikan karya tulis inovatif mereka dan berkontribusi dalam pengembangan sektor pembiayaan perumahan. “Dengan akses terhadap data yang akurat, kami dapat menjalankan upaya kami dalam merancang program pembiayaan yang lebih tepat sasaran, membantu masyarakat yang paling membutuhkan untuk memiliki hunian yang layak,” tutur Ananta.