Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin pagi, 24 Juni 2024. Bendahara negara itu melaporkan hasil pertemuan dengan tim sinkronisasi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tadi menyampaikan soal press conference yang tadi pagi," kata Sri Mulyani. Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tidak berkenan memberikan keterangan saat ditanya isu lain. Namun dia menyebut pertemuan dengan Jokowi turut membahas rencana sidang paripurna pada siang nanti soal ekonomi terkini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sri Mulyani bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menggelar konferensi pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025 di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta. Dalam jumpa pers, Menkeu menyebut penyusunan RAPBN 2025 dilakukan mengikuti siklus APBN yang diatur dalam UU Keuangan Negara dan dibahas bersama DPR untuk mendapat persetujuan.
RAPBN 2025, kata Sri Mulyani, akan disusun dalam range postur defisit 2,29 persen hingga 2,82 persen. Salah satu yang menjadi pembahasan. "Nanti kita akan susun pada saat kita menyusun RUU APBN 2025 yang akan disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi tanggal 16 Agustus (2024),” kata Menkeu.
Pada kesempatan yang sama di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono, memastikan bahwa presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran akan komit terhadap target defisit yang disepakati oleh pemerintahan saat ini.
Salah satu yang menjadi prioritas adalah jumlah alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun yang disepakati oleh pemerintahan saat ini maupun pemerintahan yang akan datang.
“Rp 71 triliun buat kami adalah suatu angka yang sangat baik, tadi Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) menyatakan bahwa kami berkomitmen. Kami menjalankan program unggulan Pak Prabowo secara bertahap. Kuncinya bertahap dan tentu dengan prinsip-prinsip belanja yang berkualitas,” kata Thomas.