Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Melampaui 5 Persen, Didorong THR ASN hingga Ekspor

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2024 masih berada di atas 5 persen.

8 Juli 2024 | 15.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2024 masih akan berada di atas 5 persen. Meskipun demikian, dia menyebut Indonesia perlu mewaspadai dinamika global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagaimana diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 berada di level 5,11 persen. Sebelumnya pada kuartal IV 2023, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,04 persen. "Kami memperkirakan masih bisa bertahan di atas 5 persen," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Banggar DPR RI) di Senayan pada Senin, 8 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Optimisme Sri Mulyani ini didorong karena beberapa hal melalui kontribusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada kuartal II 2024. Mulai dari pembayaran tunjangan hari raya (THR), gaji ke-13, kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga Pemilihan Umum atau Pemilu.

"Berbagai langkah APBN seperti pembayaran THR, gaji ke-13, kegiatan Pemilu, kenaikan gaji ASN dan pensiun. ASN 8 persen, pensiun 12 persen, THR dan gaji ke-13 dibayarkan dengan tukin (tunjangan kinerja) 100 persen. Ini diperkirakan bisa memberikan daya ungkit," kata Sri Mulyani.

Selain itu, kata Sri Mulyani, berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masih berjalan juga diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II. Kemudian, Sri Mulyani menyebut kinerja ekspor juga memberikan daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia April-Juni 2024.

"Meskipun mengalami pelemahan dibandingkan semester I tahun lalu, namun masih positif. Itu juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi semester I," kata Sri Mulyani.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2024 mencapai US$ 104,25 miliar atau turun 3,52 persen secara tahunan. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai US$ 97,58 miliar atau turun 3,84 persen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus