Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.

6 Maret 2021 | 17.30 WIB

Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati
Perbesar
Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin. Ia mengatakan seorang pemimpin harus meluruhkan egonya agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang dipimpinnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Seorang leader egonya harus dimasukkan ke lemari es, dikunci, ditutup. Jangan dikeluarin dulu. Enggak ada tempat untuk your own ego bagi seorang pemimpin,” kata Sri Mulyani dalam acara bertajuk ‘Intergenerational Dialogue Women and Girl: Changers in Development’ yang digelar secara virtual, Sabtu, 6 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sri Mulyani, ego pribadi tidak dibutuhkan untuk mencapai tujuan kelompok. Ia pun melanjutkan, ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika pemimpin menghadapi banyak orang yang berbeda latar belakang.

Pertama, seorang pemimpin mesti lebih dulu mengerti cara untuk membangun hubungan. Ia menyatakan tidak ada kepemimpinan yang berhasil dibangun tanpa hubungan baik. Karenanya, seorang pemimpin perlu menumbuhkan empati dan pemahaman.

Sri Mulyani pun membagikan pengalamannya saat menjadi Direktur Pelaksana di Bank Dunia. Ia bercerita saat itu banyak lulusan terbaik dari universitas terkemuka yang bergabung di Bank Dunia. Tak sedikit di antaranya merasa menjadi orang-orang terhebat.

Dalam menghadapi situasi tersebut, Sri Mulyani memikirkan cara untuk lebih dulu membangun hubungan agar dapat menyampaikan hal-hal yang ingin dicapai bersama. Jadi, kata dia, pemimpin tidak boleh menunjukkan bahwa ia seorang yang memimpin secara mutlak dan harus dilayani.

“Jadi bukan yang terpenting saya adalah pemimpin kamu, tapi relationship. To lead itu tujuannya bukan kamu melayani saya, tapi untuk mencapai tujuan bersama,” kata Sri Mulyani.

Selain itu, ia mengatakan seorang pemimpin tak boleh hanya memerintah. Sebab, sikap yang cenderung memerintah akan membuat suasana menjadi tidak nyaman. “Karena bossing arround itu ya nyebelin aja,” ujar Sri Mulyani.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus