Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Stafsus Sri Mulyani soal 'Berburu di Kebun Binatang' yang Diungkit Gibran: Sangat Lazim di Dunia Pajak

Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo menanggapi soal strategi Gibran Rakabuming Raka untuk meningkatkan rasio pajak.

24 Desember 2023 | 11.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, saat ditemui di acara Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo menanggapi soal strategi Gibran Rakabuming Raka untuk meningkatkan rasio pajak. Gibran yang merupakan cawapres nomor urut 2 itu menganalogikan upaya peningkatan rasio pajak dan penerimaan pajak seperti berburu di kebun binatang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yustinus menilai istilah yang digunakan Gibran tidak bermasalah. "Kita mesti fair dan objektif juga. Istilah “berburu di kebun binatang” ini sudah sangat lazim digunakan di dunia perpajakan," kata dia lewat akun X pribadinya @prastow pada Sabtu, 23 Desember 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun Gibran menyampaikan istilah tersebut saat saat menjawab pertanyaan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam acara debat cawapres di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta pada Jumat, 22 Desember 2023. Mahfud MD bertanya mengenai strategi Gibran meningkatkan rasio dan penerimaan pajak.

Prastowo sendiri mengaku saat mensosialisasikan program tax amnesty pada 2016 lalu, Kementerian Keuangan pun sering menggunakan ilustrasi ini. Khususnya, untuk menjelaskan sistem yang saat itu yang ia nilai kurang adil karena hanya mengejar target tertentu saja.

Ia bahkan mengaku pernah menggunakan istilah 'memancing di akuarium. Prastowo mengatakan Tax Amnesty adalah upaya perluasan basis pajak atau ekstensifikasi. Karena itu, menurutnya, istilah yang disebut Gibran yakni memperluas kebun binatang atau mengejar yang masih ada di hutan sudah tepat. "Mengejar di luar sistem, kaya tapi tidak mau bayar pajak," ujarnya.

Kendati demikian, ia tak menampik bahwa pembahasan dalam debat cawapres pada Jumat lalu belum masuk ke ranah substansi. Tetapi, ia mengapresiasi pertanyaan Mahfud MD yang telah membawa isu pajak ini masuk ke arena debat.  

"Terima kasih Pak @mohmahfudmd dan Mas @gibran_tweet. Semoga Paslon 1 kelak juga mengelaborasi," ucap Yustinus.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus