Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo menanggapi soal strategi Gibran Rakabuming Raka untuk meningkatkan rasio pajak. Gibran yang merupakan cawapres nomor urut 2 itu menganalogikan upaya peningkatan rasio pajak dan penerimaan pajak seperti berburu di kebun binatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yustinus menilai istilah yang digunakan Gibran tidak bermasalah. "Kita mesti fair dan objektif juga. Istilah “berburu di kebun binatang” ini sudah sangat lazim digunakan di dunia perpajakan," kata dia lewat akun X pribadinya @prastow pada Sabtu, 23 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun Gibran menyampaikan istilah tersebut saat saat menjawab pertanyaan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam acara debat cawapres di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta pada Jumat, 22 Desember 2023. Mahfud MD bertanya mengenai strategi Gibran meningkatkan rasio dan penerimaan pajak.
Prastowo sendiri mengaku saat mensosialisasikan program tax amnesty pada 2016 lalu, Kementerian Keuangan pun sering menggunakan ilustrasi ini. Khususnya, untuk menjelaskan sistem yang saat itu yang ia nilai kurang adil karena hanya mengejar target tertentu saja.
Ia bahkan mengaku pernah menggunakan istilah 'memancing di akuarium. Prastowo mengatakan Tax Amnesty adalah upaya perluasan basis pajak atau ekstensifikasi. Karena itu, menurutnya, istilah yang disebut Gibran yakni memperluas kebun binatang atau mengejar yang masih ada di hutan sudah tepat. "Mengejar di luar sistem, kaya tapi tidak mau bayar pajak," ujarnya.
Kendati demikian, ia tak menampik bahwa pembahasan dalam debat cawapres pada Jumat lalu belum masuk ke ranah substansi. Tetapi, ia mengapresiasi pertanyaan Mahfud MD yang telah membawa isu pajak ini masuk ke arena debat.
"Terima kasih Pak @mohmahfudmd dan Mas @gibran_tweet. Semoga Paslon 1 kelak juga mengelaborasi," ucap Yustinus.