Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebut saat ini ada seluas 92.609 hektare lahan pertanian di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang memasuki masa tanam padi. Hasil panen dari masa tanam ketiga itu bakal menambah stok beras awal tahun 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan itu disampaikan Nana ketika ditemui di Kantor Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 4 Oktober 2023, seusai memantau kondisi korban terdampak kebakaran sebuah gudang rosok atau barang bekas di wilayah Kampung Joyosudiran Kelurahan setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk musim tanam (padi) kali ini ada sekitar 92 hektare lahan yang masuk masa tanam," kata Nana yang kala itu didampingi oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto
Nana mengakui beberapa daerah di Jawa Tengah saat ini telah mengalami kekurangan air sebagai imbas dari kemarau panjang. Untuk daerah-daerah yang kekeringan itu menurutnya jangan memaksakan untuk tanam padi. "Kalau yang tidak ada air jangan dipaksa, bisa jadi masalah," ucap dia.
Nana menyatakan agar masyarakat tidak perlu panik terhadap pasokan beras meski saat ini diakuinya harga masih stabil tinggi. Ia memastikan stok beras aman untuk warga hingga akhir tahun ini.
"Yang premium sekitar Rp 13 ribuan per kilogram. Makanya upaya-upaya dari pemerintah jelas ya. Pak Presiden meminta dari Badan Pangan Nasional, BUMN, Bulog, termasuk pemerintah provinsi dan daerah untuk segera turun. Dengan menggelontorkan beras yang ada. Dan ini sudah dilaksanakan di seluruh Indonesia termasuk Jawa Tengah," katanya.
Nana memastikan stok beras untuk kebutuhan warga masih aman hingga akhir tahun. Meskipun kondisi kekeringan belum menunjukkan tanda usai, sejumlah wilayah produksi beras masih bakal panen Desember tahun ini.
Ia menyebut Pemerintah Provinsi Jateng saat ini memiliki cadangan beras sebanyak 150 ton. Nantinya, beras itu akan digelontorkan untuk warga dalam bentuk bantuan.
"Di provinsi kita punya cadangan beras 150 ton. Tapi ini nanti akan diberikan dalam bentuk bantuan, yang dari Bulog akan dimanfaatkan untuk pergerakan pasar murah atau OP," tuturnya.
Dia menegaskan, pemerintah terus berupaya agar harga beras bisa kembali turun. Salah satunya lewat operasi pasar yang dinilai efektif.
"Harga diturunkan supaya masyarakat dapat menjangkau untuk membeli. Dengan OP sedikit menurun (harga beras). Ya insyaallah ke depan akan terus menurun," ungkapnya.
Pilihan Editor: Pagi Ini Mentan Syahrul Yasin Limpo Akan Pamitan dengan Pegawai, Lanjut ke Polda dan Istana Bertemu Jokowi