Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Stok Set Top Box Ludes di Marketplace, INTI Akan Produksi 50 Ribu Unit Lagi

Fenomena perburuan set top box produksi INTI tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Tapi juga di Bandung.

8 November 2022 | 07.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Industri Telekomunikasi Indonesia atau PT INTI akan kembali memproduksi set top box (STB). Hingga akhir tahun ini, jumlah produksi STB ditargetkan 50 ribu unit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Fenomena perburuan STB di kalangan masyarakat menjadi peluang sekaligus tantangan yang besar bagi PT INTI untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen,” kata Vice President Corporate Secretary Business Development & Strategic Planning INTI Rizqi Ayunda Pratama, Senin, 7 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbekal spesifikasi produk, kemampuan produksi, dan sertifikasi yang diperoleh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, perseroan mengklaim siap menggenjot produksi dan memasarkan perangkat STB merek INTI DVBT2. Menurut Rizqi, fenomena perburuan STB tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Banjir order ini juga terjadi di kota-kota lain, seperti di Bandung. “Masyarakat sudah mulai mempersiapkan kebutuhan perangkat STB sebelum siaran TV analog dihentikan oleh Kominfo,” ujarnya. Dari pantauan Tempo, Ahad, 6 November 2022, stok STB di tiga toko daring resmi INTI telah ludes.

Hasil penambahan produksi, kata Rizqi, akan dipasarkan ke tiga segmen. Pertama, ke Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk penyebaran perangkat hingga ke berbagai pelosok daerah. Kedua, ke pihak multiplexer stasiun televisi swasta atau daerah yang memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan layanan televisi digital. Kemudian ketiga, ke retail kalangan agen, distributor, dan marketplace.

Vice President Manufacture INTI Nur Ridjantoro mengatakan produksi STB dimulai sejak Juli 2022. Produksi tahap pertama sebanyak 10 ribu unit, kemudian tahap dua 50 ribu, dan ketiga 10 ribu unit. STB rencananya rampung pada akhir November 2022. Adapun rencana produksinya dimulai dari awal 2022 yang mencakup proses tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Menurut Nur, perusahaan semula menargetkan produksi sebanyak 500 ribu unit. Kemudian, INTI melakukan produksi secara bertahap.

“Karena terdapat beberapa kendala seperti jadwal penghentian siaran TV analog yang berulang kali ditunda,” ujarnya. Angka realisasi produksi per 21 Agustus 2022 sebanyak 58.357 unit. Hasil produksi ini terbagi untuk kanal penjualan proyek ASO Kominfo sejumlah 50 ribu unit. Sisanya, yaitu 8.357 unit, untuk reseller dan penjualan daring.

Nur Ridjantoro melanjutkan, saat ini STB diproduksi dengan kapasitas terpasang sekitar 5-8 ribu unit per hari yang dikerjakan dalam dua shift. “Komponen tidak sulit diperoleh karena INTI telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak mitra yang dapat dipercaya,” kata dia. Di toko daring resminya, STB buatan INTI dijual Rp 202.703 dengan jangka pre-order selama satu bulan.

ANWAR SISWADI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus