Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Studi: Tulisan Tangan Buruk Menimbulkan Masalah di Tempat Kerja

Sebanyak 45 persen orang Amerika kesulitan untuk membaca tulisan tangan mereka sendiri, dan hal ini sangat merugikan di tempat kerja.

28 Januari 2019 | 08.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi tulisan tangan (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di era teknologi saat ini, siapa yang masih menulis pesan dengan tangan di tempat kerja? Tapi, sebuah studi di Amerika Serikat membuktikan bahwa 86 persen orang masih menulis dengan tangan demi menjaga segala sesuatunya tetap terorganisasi dengan baik.

Baca juga: 3 Tips Sukses Jalani Magang untuk Mahasiswa

Sayangnya, studi yang dipublikasikan pekan lalu itu juga menemukan bahwa sebagian tulisan tangan, baik untuk kebutuhan pribadi maupun profesional, sulit dibaca. Akibatnya, sering terjadi miskomunikasi yang menimbulkan masalah baru.

Dikutip dari New York Post, studi ini dilakukan terhadap 2.000 orang Amerika oleh OnePoll atas nama Bic USA Inc. Disebutkan, rata-rata responden telah mengalami dua kejadian dalam kehidupan kerja mereka di mana tulisan tangan mereka menyebabkan masalah. Kenyataan yang lebih menarik lagi, 45 persen orang Amerika kesulitan untuk membaca tulisan tangan mereka sendiri, dan hal ini sangat merugikan di tempat kerja.

Hasil studi ini merekomendasikan pentingnya tulisan tangan yang efektif, penggunaannya dalam lingkungan profesional dan prevalensinya dalam komunikasi antara karyawan. Sebanyak tujuh dari 10 orang mengatakan kesulitan membaca tulisan tangan rekan kerja adalah tantangan yang sering mereka hadapi. Itu belum termasuk tulisan di papan ketika mereka harus presentasi di hadapan rekan kerja.

Survei juga mengungkapkan bahwa kesalahan paling umum terjadi saat membaca daftar belanja, catatan untuk kolega, kartu ulang tahun, dan catatan terima kasih.

"Terlepas dari semua teknologi yang tersedia untuk kita, menulis tetap menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, apakah itu untuk berkomunikasi dengan orang yang dicintai, mengatur diri sendiri, atau untuk penyimpanan memori," kata Janel Lewis, Direktur Pemasaran Alat Tulis untuk BIC.

Associate professor Anne Mangen di Reading Centre Stavanger University mengatakan, menulis dengan tangan memperkuat proses belajar karena melibatkan sejumlah indera. Saat menulis dengan tangan, otak kita menerima umpan balik dari tindakan motorik kita, bersama dengan sensasi menyentuh pensil dan kertas. Umpan balik semacam ini sangat berbeda dengan saat menyentuh dan mengetik di keyboard.

Baca juga: 
Manfaat Menulis dengan Tangan, Stres Hilang-Daya Ingat Bertambah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


NEW YORK POST | SCIENCE DAILY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus