Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Sutowo masih berani

Mendirikan PT Rama Indra, memproduksi dan menjual video yang sudah diprogram. (eb)

3 September 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANYAK yang manyalami Ibnu Sutowo, pekan lalu di Executive Club, Hotel Hilton, Jakarta. Bukan karena bekas direktur utama Pertamina itu berulang tahun, yang baru akan berlangsung 23 September ini. Tapi malam itu, Ibnu Sutowo memperkenalkan usaha barunya: PT Rama Indra yang berhubungan dengan bisnis pendidikan. Menyambut lahirnya Rama Indra, yang diambil dari nama salah satu cucunya, Ibnu Sutowo berkati: "Pendidikan adalah investasi yang paling mahal, tapi sangat diperlukan untuk pembangunan." Rama Indra, yang untuk sementara berkantor di salah satu ruangan Hotel Borobudur, Jakarta, bermaksud memproduksi dan menjual piringan video yang sudah diprogram. Kenapa Ibnu yang dapat? "Ibnu Sutowo berani mengambil risiko, cerdik, dan punya modal," kata Dr. Arnold Packer, penemu sistem itu, dan pendiri perusahaan Interactive Training Inc. di AS. Produksi ITI yang sudah laku di AS, menurut Packer yang mendampingi Ibnu malam itu, antara lain adalah pelajaran biologi untuk SLA, pendidikan diagnosa untuk juru rawat, dan pendidikan juru hitung di bank. Sebelumnya pimpinan ITI itu mengaku sudah sering ke Indonesia dan berusaha menjual gagasannya itu kepada banyak pihak. "Sudah ratusan tokoh pengusaha, bankir sampai pendidik saya hubungi, tapi semuanya tak ada yang berani," kata Arnold Packer kepada TEMPO. Dr. Darmawan Harsokusumo, dari LAPI-ITB yang hadir juga malam itu mengakui betapa mahalnya biaya produksi. Menurut dia, untuk memprogram sebuah piringan video, bisa menelan sekitar Rp 200 juta. Dan si pembeli perlu memiliki pesawat pemutar piringan, keyboard computer, dan sebuah pesawat untuk memonitor -- seluruhnya berharga Rp 10 juta. "Tapi itu bisa disewa," kata Ibnu. Dan Ibnu, yang malam itu mengenakan setelan safari, tak mau menjawab berapa modal yang akan dibenamkannya untuk perusahaan yang bisa menghasllkan piringan pintar itu. Yang pasti, "investasi semua datang dari saya," katanya. Sedang ITI yang menandatangani kontrak keria sama dengan Rama Indra selama lima tahun, akan menyediakan manajemennya dan tenaga ahli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus