Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tahun Baru, Harga Beras dan Tepung di Madura Naik

Warga Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengawali tahun baru 2018 dengan kenaikan harga beras dan tepung.

4 Januari 2018 | 06.45 WIB

Ilustrasi beras Bulog. TEMPO/Subekti
Perbesar
Ilustrasi beras Bulog. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bangkalan -Warga Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengawali tahun baru 2018 dengan kenaikan harga beras dan tepung. Harga beras naik sejak akhir Desember 2017, sedang tepung naik per 1 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rohmah, pedagang beras di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, mengatakan kenaikan harga beras rata-rata 10 hinga 20 persen per zak ukuran 25 kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Beras merk Shifa misalnya naik dua kali dalam dua hari terakhir. Selasa kemarin, kata Rohmah, harganya 280 ribu per zak. Namun hari ini naik dua ribu menjadi 282 ribu.

“Karena naik, saya ecer perkilonya dua belas ribu, biasanya sebelas ribu,” kata dia, Rabu, 3 Desember 2017.

Menurut Rohmah, beras buatan UD Adem Ayem Gresik ini harganya paling murah untuk beras dalam kemasan dibanding merk Lima Jaya, Terompet dan Dua Delima.

Beras merk Terompet yang biasa Rp 280 ribu per zak, kini naik Rp 15 ribu menjadi 295 ribu. Beras dua delima yang biasanya Rp 310 ribu per zak, kini harganya Rp 315 ribu.

“Kalau harga kulakan di atas tiga ratus ribu, ecerannya sekitar tiga belas ribu, harga ini tak terjangkau buat orang desa,” ujar Rohmah.

Selain beras bermerk, Rohmah biasanya juga jual beras petani karena harganya lebih murah. Namun, saat ini beras petani langka dan harganya pun ikut naik. Semula Rp 7 ribu perkilogram, kini dikisaran Rp 9 hingga 10 ribu.

“Beras petani, kalau pun ada kwalitasnya kurang bagus,” ungkap dia.

Selain beras, harga tepung juga naik per 1 Januari 2018. Seperti tepung kemasan buatan PT Wilmar Nabati Indonesia. Misalnya tepung merk Mila naik dari Rp 6600 menjadi Rp 6900 perkilogram.

Merk Sania Green dari Rp 6500 menjadi Rp 6800, juga tepung Tulit dari Rp 5.500 menjadi Rp 5.800 per kilogram. “Naik tiga ratus rupiah per kilo,” kata Sales Area Madura PT Wilmar Nabati Indonesia, Rizki Salim.

Dia mengaku tidak tahu pasti penyebab naiknya harga tepung tersebut. “Mungkin karena harga gandum naik,” tutur dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus