Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika sesuai rencana, tahun depan ibu kota DKI Jakarta akan dibelah jalan tol baru dari barat ke timur. Tol baru ini menjalar dari Semanan, Jakarta Barat, ke Pulo Gebang, Jakarta Timur.
"Kami harapkan tahun depan sudah bisa kami selesaikan," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020.
Ini adalah bagian dari proyek 6 tol dalam kota Jakarta. Proyek ini sempat ditolak Gubernur DKI Anies Baswedan. Tapi akhirnya, proyek tetap berlanjut dan bahkan, sudah jadi Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Tol ini digarap PT Jakarta Tollroad Development (JTD) dan dikerjakan oleh sejumlah kontraktor. Untuk ruas Semanan-Pulo Gebang ini, panjangnya 31 km dan perkiraan investasi Rp 20 triliun.
Dalam konferensi pers, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja menjelaskan kembali bahwa tol ini bertujuan untuk mengurangi V/C Ratio alias kapasitas jalan. "Karena daerah barat dan timur ini kan padat sekali, macetnya sangat parah," kata dia.
Selain itu, Endra mengatakan 6 tol dalam kota ini bertujuan untuk melengkapi sistem jalan bebas hambatan di Jakarta. Mulai dari tol dalam kota yang sudah eksisting, hingga Jakarta Outer Ring Road (JORR). "ini melengkapi struktur tersebut," kata dia.
Adapun rincian dari keenam ruas tol ini yaitu:
1. Tol Semanan-Sunter (20,23 km)
2. Tol Sunter- Pulogebang (9,44 km)
3. Tol Duri Pulo-Kampung Melayu (12,65 km)
4. Tol Kemayoran-Kampung Melayu (9,6 km)
5. Tol Ulujami-Tanah Abang (8,7 km)
6. Tol Pasar Minggu-Casablanca (9,2 km)
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Perbaiki Jembatan, Jasa Marga Buka Tutup Lajur di Tol Jagorawi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini