Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tak Ada Sinyal di Perbatasan, Menteri Susi Protes ke Rudiantara

Saat mengunjungi Pulau Sekatung di Natuna, Menteri Susi kesulitan mencari sinyal telepon.

24 April 2019 | 09.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Susi Pudjiastuti menggunakan teropong dalam operasi pengawasan illegal fishing di perairan perbatasan Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau dengan menggunakan KRI Usman Harun, pada 14-15 April 2019. Menteri Susi langsung memantau keberadaan kapal-kapal perikanan asing yang kerap melakukan illegal fishing di perairan Laut Natuna Utara. KKP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambangi pulau terluar di gugusan Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, 16 April 2019 lalu. Kunjungan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Menteri Susi untuk menelusuri pulau-pulau di kawasan remote area atau perbatasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kunjungan yang didokumentasikan melalui video dan diunggah ke YouTube resmi KKP itu, Susi sempat melayangkan protes lantaran kesulitan menangkap sinyal telepon. Susi pun terlihat langsung menghubungi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk menyampaikan protesnya.

“Saya di Pulau Sekatung Natuna. Namun di sini sinyalnya susah-susah,” ujar Susi sambil menatap layar telepon iOS-nya. Saat itu ia sudah tersambung dengan Rudiantara. Dalam telepon itu, Susi mengaktifkan mode loud speaker sehingga suara keduanya terdengar jelas.

Kepada Rudiantara, Susi bercerita bahwa untuk memperoleh sinyal, ia mesti jalan ke satu titik dan menunggu hampir 1 jam. Rudiantara pun langsung menanggapi protes Susi dengan taktis. Mula-mula, ia bertanya titik tepat Pulau Sekatung. Selanjutnya, Rudiantara menjelaskan bahwa di pulau tersebut, memang belum terpasang menara Base Transceiver Station atau BTS.

“Nanti saya cek (kalau) memang enggak ada BTS. Pasti kami pasang kalau perbatasan,” ujar Rudiantara. Ia lantas berjanji persoalan sinyal bakal kelar dalam waktu dua pekan. Namun, ia meminta Susi menjamin ada transportasi yang dapat digunakan tim Kominfo untuk membereskan masalah konektivitas di pulau tersebut.

“Janji ya. Ada kapal KRI dari Natuna. Kalau enggak (segera dibereskan) saya tenggelamkan,” ujar Susi berseloroh.

Dalam tayangan berdurasi 5 menit itu, Susi juga menjelaskan bahwa Sekatung adalah pulau yang hanya dihuni oleh para TNI. Mereka tinggal 9 bulan dan selanjutnya dirotasi dengan anggota yang baru.

Menurut Susi, aparat negara ini bertugas mengamankan batas wilayah Indonesia agar tidak direbut oleh asing. Mereka juga harus memastikan kedaulatan Tanah Air di titik perairan 20 Nautical Miles ke utara, selatan, barat, dan timur dari batas gugusan.

Untuk melancarkan tugas TNI di perbatasan, Susi menyebut konektivitas penting. Selain itu, perkara air bersih juga menjadi perhatian. Menteri yang terkenal dengan jargon "Tenggelamkan!" itu lalu menjanjikan pengadaan desalinasi portabel. “Saya akan kirim desanilasi portable agar kalau darurat, tidak ada air minum, bisa buat dari air laut,” ucapnya. Tak hanya itu, Susi berjanji bakal menyediakan kapal fiber untuk memperpecat konektivitas TNI ke pulau besar di seberang Sekatung, yakni Pulau Laut.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus