Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambangi pulau terluar di gugusan Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, 16 April 2019 lalu. Kunjungan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Menteri Susi untuk menelusuri pulau-pulau di kawasan remote area atau perbatasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kunjungan yang didokumentasikan melalui video dan diunggah ke YouTube resmi KKP itu, Susi sempat melayangkan protes lantaran kesulitan menangkap sinyal telepon. Susi pun terlihat langsung menghubungi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk menyampaikan protesnya.
“Saya di Pulau Sekatung Natuna. Namun di sini sinyalnya susah-susah,” ujar Susi sambil menatap layar telepon iOS-nya. Saat itu ia sudah tersambung dengan Rudiantara. Dalam telepon itu, Susi mengaktifkan mode loud speaker sehingga suara keduanya terdengar jelas.
Kepada Rudiantara, Susi bercerita bahwa untuk memperoleh sinyal, ia mesti jalan ke satu titik dan menunggu hampir 1 jam. Rudiantara pun langsung menanggapi protes Susi dengan taktis. Mula-mula, ia bertanya titik tepat Pulau Sekatung. Selanjutnya, Rudiantara menjelaskan bahwa di pulau tersebut, memang belum terpasang menara Base Transceiver Station atau BTS.
“Nanti saya cek (kalau) memang enggak ada BTS. Pasti kami pasang kalau perbatasan,” ujar Rudiantara. Ia lantas berjanji persoalan sinyal bakal kelar dalam waktu dua pekan. Namun, ia meminta Susi menjamin ada transportasi yang dapat digunakan tim Kominfo untuk membereskan masalah konektivitas di pulau tersebut.
“Janji ya. Ada kapal KRI dari Natuna. Kalau enggak (segera dibereskan) saya tenggelamkan,” ujar Susi berseloroh.
Dalam tayangan berdurasi 5 menit itu, Susi juga menjelaskan bahwa Sekatung adalah pulau yang hanya dihuni oleh para TNI. Mereka tinggal 9 bulan dan selanjutnya dirotasi dengan anggota yang baru.
Menurut Susi, aparat negara ini bertugas mengamankan batas wilayah Indonesia agar tidak direbut oleh asing. Mereka juga harus memastikan kedaulatan Tanah Air di titik perairan 20 Nautical Miles ke utara, selatan, barat, dan timur dari batas gugusan.
Untuk melancarkan tugas TNI di perbatasan, Susi menyebut konektivitas penting. Selain itu, perkara air bersih juga menjadi perhatian. Menteri yang terkenal dengan jargon "Tenggelamkan!" itu lalu menjanjikan pengadaan desalinasi portabel. “Saya akan kirim desanilasi portable agar kalau darurat, tidak ada air minum, bisa buat dari air laut,” ucapnya. Tak hanya itu, Susi berjanji bakal menyediakan kapal fiber untuk memperpecat konektivitas TNI ke pulau besar di seberang Sekatung, yakni Pulau Laut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA