Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tantangan Jadi Ahli Feng Shui yang Sering Dicari di Tahun Baru Imlek pada Era Teknologi

Ahli feng shui biasa dicari saat Tahun Baru Imlek. Meski sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bukan berarti mereka tidak mengalami tantangan pekerjaan.

29 Januari 2025 | 15.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Feng Shui. sites.psu.edu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar feng shui termasuk orang yang paling dicari seputar Tahun Baru Imlek. Kebanyakan orang ingin berkonsultasi untuk mendapatkan hoki dan cuan. Profesi ahli feng shui sendiri sudah ada sejak 6.000 tahun lalu dan mereka bukan peramal atau ahli nujum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bukan berarti feng shui tidak mengalami kendala. Selama menjadi praktisi feng shui selama kurang lebih 30 tahun, Gunadi Widjaja mengaku sulit memberikan penjelasan dan membuat  orang lain percaya. Penyebabnya feng shui selalu dikaitkan dengan hal-hal gaib sejak dulu karena ada saja kelompok masyarakat yang menganggap segala bentuk informasi feng shui hanyalah akal-akalan orang-orang yang mengaku pintar spiritual saja. Kalaupun percaya, tantangan lain adalah para klien yang datang berkonsultasi ingin hasil yang instan, datang hari ini dan langsung kaya raya esok hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mereka akhirnya bilang susah sekali. Sebenarnya bukan susah karena kita yang salah jalan sehingga seolah-olah susah. Itu yang akan kita betulkan. Makanya kita coba betulkan, feng shui membaca dia untuk mengubah, bisa tidak di tempat ini ada jalan pintas supaya dia tidak balik lagi salah jalan,” papar Gunadi.

Sedangkan bagi pakar lainnya, Yulius Fang, tantangan utama adalah anggapan keliru masyarakat bahwa feng shui berhubungan dengan klenik, spiritual, agama tertentu, maupun kegiatan paranormal. “Kami bukan paranormal. Di zaman sekarang ini, ilmu feng shui bisa dipelajari semua orang karena ada sekolah dan akademinya. Feng shui yang ilmiah tidak mengandalkan kekuatan paranormal maupun intuisi atau indera keenam,” jelas Yulius.

Di samping itu, kemajuan teknologi informasi memberikan tantangan berupa penyebaran informasi yang keliru tentang feng shui yang tidak ilmiah juga semakin cepat. Banyak mitos, salah kaprah, atau misinformasi yang beredar. Mitos-mitos yang banyak beredar sering kali membuat masyarakat menerapkan feng shui dengan tidak tepat dan berpandangan negatif pada efektivitasnya. Padahal, feng shui rumah yang baik ditentukan beberapa faktor, jadi tidak bisa menilai feng shui sebuah bangunan buruk hanya karena satu hal saja.

Bila kita merasa telah menerapkan feng shui berdasarkan kata orang tua atau informasi dari sumber yang kurang jelas kredibilitas dan kompetensi ilmunya maka bisa saja sudah menerapkan mitos yang merugikan atau tidak efektif. Belum lagi kemajuan teknologi yang menuntut ahli feng shui perlu penyesuaian dalam analisis. Misalnya bentuk bangunan yang kreatif, avant garde, dan aneh akan membuat ahli feng shui mendefinisikan ulang terhadap konsep feng shui tradisional dengan penyesuaian modern.

Contoh lain yang sering terjadi adalah di zaman dulu dapur dan kamar mandi terpisah dari bangunan inti. Di zaman sekarang bahkan kamar mandi ada di dalam kamar tidur, tentu penyesuaian analisis perlu dilakukan. 

Menyesuaikan diri dengan teknologi
Dengan segala bentuk tantangan itu akhirnya para ahli feng shui berupaya terus menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi zaman. Meski di satu sisi kemajuan teknologi menyebabkan tantangan, penerapan feng shui yang ilmiah juga semakin relevan dengan adanya bantuan penggunaan teknologi canggih, seperti teknologi untuk memproses data dan rumus feng shui, serta penggunaan teknologi sesuai kondisi lokasi bangunan dan orang tersebut berada.

Kemajuan kompas magnetik yang dibuat lebih akurat juga bermanfaat untuk mengukur derajat arah hadap sebuah bangunan. Pemetaan lokasi dan bangunan dari satelit dalam aplikasi peta serta penggunaan drone juga membantu pemetaaan geografi serta topografi suatu area dengan lebih baik.

Dengan adanya pengaplikasian teknologi canggih, menurut Yulius para ahli feng shui sekarang secara potensial bisa meningkatkan akurasi analisis dan riset feng shui untuk hasil yang lebih baik dibandingkan zaman dulu. Melalui penggunaan aplikasi feng shui dan astrologi serta hari baik juga sangat menghemat waktu pekerjaan para ahli feng shui.

Feng shui yang sejati adalah bersifat baik, benar, dan ilmiah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kemampuan bisa bertahan ribuan tahun lamanya dan para praktisi di zaman sekarang pun sudah berkembang sampai ke dunia barat dan ke timur tengah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus