Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Temui Investor, Sandiaga Targetkan Wisata Kesehatan KEK Sanur Beroperasi 2025

Sandiaga menyampaikan UBS menjadi salah satu bank yang membawa sekelompok investor untuk melihat kondisi pariwisata berbasis kesehatan di KEK Sanur.

8 Agustus 2024 | 12.58 WIB

Umat Hindu membawakan tarian Barong dalam tradisi Ngelawang di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis 9 Juni 2022. Tradisi yang digelar di objek wisata tersebut merupakan rangkaian Hari Raya Galungan sebagai ritual tolak bala untuk menetralisir aura negatif dan sekaligus mempromosikan pariwisata Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Perbesar
Umat Hindu membawakan tarian Barong dalam tradisi Ngelawang di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis 9 Juni 2022. Tradisi yang digelar di objek wisata tersebut merupakan rangkaian Hari Raya Galungan sebagai ritual tolak bala untuk menetralisir aura negatif dan sekaligus mempromosikan pariwisata Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan wisata berbasis kesehatan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur mulai beroperasi di tahun 2025. Sandiaga telah menemui 25 calon investor di Bali pada Rabu, 7 Agustus 2024, dan memastikan bahwa pemerintah akan membuka klinik estetika dan rumah sakit besar di Sanur pada Maret mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hari ini kita bertemu 25 investor besar untuk menindaklanjuti rencana KEK wisata kesehatan di Sanur, dan minat untuk berinvestasi mereka sangat besar. Kami targetkan tahun depan sudah mulai beroperasi beberapa klinik maupun rumah sakit yang berfokus pada health tourism,” kata Sandiaga, sebagaimana dikutip melalui keterangan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kamis, 8 Agustus. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sandiaga menyampaikan Union Bank of Switzerland (UBS) menjadi salah satu bank yang membawa sekelompok investor untuk melihat kondisi pariwisata berbasis kesehatan di KEK Sanur. Dia mengklaim, investor dari Singapura, Hongkong, Korea, hingga Jepang juga menyampaikan minatnya untuk mengambil beberapa plot yang akan dibangun di KEK Sanur.

“Kita harapkan mereka juga datang ke sini, selain untuk melihat lahan KEK seluas 44 hektare ini juga sebagai penjajakan untuk menilai potensi ekosistem di luar Sanur ini dalam mendukung pariwisata kesehatan di Bali,” kata dia.  

Layanan kesehatan yang diunggulkan di Bali, kata dia, meliputi klinik estetika, layanan kesehatan gigi, fertility, IVF, hingga geriatri. Sementara untuk sasaran pasar pariwisata kesehatan di Bali adalah masyarakat Indonesia yang mengeluarkan biaya besar untuk pelayanan kesehatan di luar negeri, hingga masyarakat asing dari Australia, India, dan Malaysia. 

“Harapannya sekitar Rp161 triliun yang dibelanjakan warga negara Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan di luar negeri dan 2 juta warga negara Indonesia yang mendapatkan layanan kesehatan di luar negeri bisa mendapatkan layanan wisata kesehatan di Bali,” imbuh Sandiaga.

Ervana Trikarinaputri

Lulusan program studi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran pada 2022. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus