Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Boyolali - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menemui pemilik pengepul atau tempat penampungan susu UD Pramono di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan itu, menteri yang akrab disapa Zulhas itu menginstruksikan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Bupati Boyolali untuk segera menyelesaikan masalah pajak yang dialami Pramono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedatangan Zulhas di UD Pramono itu disambut sekitar 1.300 peternak sapi perah yang biasanya menyetorkan hasil panen susu mereka ke Pramono. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menggali berbagai permasalahan yang kini sedang dialami oleh kalangan peternak dan pengepul susu di wilayah itu, termasuk berkaitan dengan masalah penyerapan hasil panen susu lokal di pabrik atau industri pengolahan susu (IPS).
Pramono juga membeberkan kendala yang dihadapinya seusai pemblokiran rekeningnya oleh Kantor Pajak sejak beberapa waktu yang lalu. "Kami minta tolong kepada Bapak Menko karena usaha ini agak terganggu karena pemblokiran di Kantor Pajak, sampai hari ini tidak bisa mengasih uang simpan pinjam kepada peternak," ujarnya, Selasa, 19 November 2024.
Ia mengatakan pihaknya telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk fasilitas listrik dengan harapan dapat melayani peternak secara maksimal sekaligus bisa menghemat biaya. Dari penghematan itu akan digunakan untuk menaikkan harga susu yang ia beli dari peternak.
"Insya Allah nanti kalau listriknya sudah dipakai, peternak saya kasih tambahan uang Rp 100 per liter," kata Pramono.
Di sisi lain, Pramono mengatakan banyak peternak menyetor hasil panen ke tempat usahanya. Namun terkendala terbatasnya kapasitas mesin pendingin atau cooling unit. Oleh sebab itu, ia kemudian meminta bantuan tambahan cooling unit tersebut. "Agar bisa melayani peternak secara maksimal".
Di acara itu, Zulhas juga mendapat pertanyaan dari peternak seputar bantuan sapi impor, hingga pemasaran susu lokal ke depan.
Ditemui awak media seusai pertemuan dengan Pramono dan para peternak, Zulkifli mengatakan ada pembagian tugas untuk penyelesaian masalah yang terungkap hari ini. Untuk masalah pajak dan pemblokiran rekening yang dihadapi Pramono, ia menyerahkannya kepada Gubenur Jawa Tengah dan Bupati Boyolali.
"Jadi ini kami bagi tugas. Pak Pramono ini kan rekeningnya masih diblokir, itulah sebabnya nggak bisa membeli hasil peternak. Tadi sudah janji Pak Gubernur dan Pak Bupati paling lambat dua minggu," ucap dia.
Adapun untuk bantuan cooling unit yang diminta Pramono, Zulhas mengatakan bantuan yang diperkirakan seharga Rp 400 juta tersebut akan diberikan oleh anggota DPR RI, Muhammad Hatta. Ia juga menjanjikan bantuan lainnya kepada para peternak yang hadir hari ini.
Sementara itu, soal pemasaran hasil panen susu lokal, Zulhas mengatakan sudah ada perjanjian yang diteken dan dilaksanakan di Kementerian Pertanian bahwa importir susu harus menyerap semua susu dari peternak lokal.
"Mou sudah dilaksanakan di Kementerian Pertanian. Kalau impor susu harus ada persetujuan dan rekomendasi dari Kementerian Pertanian. Rekomendasi tidak akan diberikan kalau importir tidak membeli susu dari peternak lokal," ucap dia menegaskan.
Selain Muhammad Hatta, pertemuan tersebut turut dihadiri Nana Sudjana selaku Pj Gubernur Jawa Tengah serta sejumlah anggota DPRD dari PAN di sejumlah daerah di Solo Raya. Menanggapi instruksi Zulhas soal penyelesaian masalah pemblokiran rekening UD Pramono, Nana mengatakan akan segera menindaklanjutinya.