Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tenang tapi Garang

25 September 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA terpilih menjadi Bintang Asia versi majalah Business Week, Juni 2003, Boediono dijuluki "si burung pemangsa inflasi". Waktu itu ia Menteri Keuangan pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Dosen Universitas Gadjah Mada itu dinilai berhasil memulihkan ekonomi pascakrisis dalam situasi politik yang tak kunjung stabil. Rupiah menguat, defisit mengecil, inflasi bahkan melorot ke satu digit.

Julukan itu kini turun ke penerusnya. Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat dua gelar sekaligus di sela Sidang Tahunan IMF-Bank Dunia, di Singapura, Senin pekan lalu. Boediono, yang kini Menteri Koordinator Perekonomian-disebut Sri sebagai "mentor saya"-ikut mendampingi di Hotel Raffles.

Di sana ia menerima penghargaan "Finance Minister of the Year 2006" dari Emerging Markets Forum-lembaga kajian ekonomi negara berkembang yang dipimpin mantan Presiden Filipina Fidel Ramos dan mantan Direktur Pelaksana IMF Michel Camdessus.

Dari Hotel Raffles, Sri bergegas ke Hotel Swiss, di seberangnya, untuk menerima gelar "The Best Finance Minister of Asia" dari majalah Euromoney. Majalah ekonomi terkemuka itu menilai Sri berhasil memberi rasa tenang dalam mengawal stabilitas ekonomi selama setahun menjadi bendahara negara. "Bankir dan investor yang kami tanya mengaku percaya diri Menteri Keuangan dipegang oleh orang seperti Sri," kata Padraic Fallon, Kepala Euromoney Institutional Investor, dalam siaran persnya.

Sri dinilai sukses menurunkan inflasi. Ketika ia naik menggantikan Jusuf Anwar, inflasi bertengger pada 17,11 persen. Agustus kemarin, inflasi sudah turun menjadi 14,3 persen. Naiknya rating utang luar negeri dan percepatan pembayaran utang kepada IMF menjadi nilai lebih lain bagi majalah ekonomi terkemuka ini memilih Sri.

Ia menerima hadiah setelah gubernur bank sentral Libanon, Riad Salame, untuk "Central Bank Governor of the Year 2006". Selain kepada keduanya, Euromoney juga memberi penghargaan kepada PT Gajah Tunggal Tbk. Perusahaan ban milik taipan Sjamsul Nursalim, pengutang bantuan likuiditas Bank Indonesia, itu terpilih sebagai "Best Managed Company 2006".

"Saya merasa terhormat," kata Sri dalam sambutannya. "Tapi hadiah ini terlalu dini." Usai menerima gelar itu, Sri berbicara keras mengecam kebijakan IMF-Bank Dunia. Di depan lebih dari 3.400 delegasi dari 184 negara, Sri membacakan teks pidatonya dengan tenang, tapi bernada garang. "Berhentilah mendikte kami," katanya. Hadirin bertepuk tangan.

BA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus