Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Terkini Bisnis: Beda Resesi dan Depresi Ekonomi, Lowongan Kerja BUMN

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Minggu petang, 17 Juli 2022 antara lain ulasan mengenai perbedaan resesi dan depresi ekonomi.

17 Juli 2022 | 19.47 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images
Perbesar
Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Minggu petang, 17 Juli 2022 dimulai dengan ulasan mengenai perbedaan resesi ekonomi dan depresi ekonomi. Hal itu terkait dengan survei yang menyebutkan kemungkinan sejumlah negara di Asia mengalami resesi ekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian informasi mengenai Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono meminta pemerintah memberikan kepastian waktu pemberitahuan persetujuan ekspor (PE) selain menghapus pungutan ekspor sawit. Langkah itu disebut akan mengerek harga tandan buah segar (TBS) sawit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu berita tentang sejumlah rekrutmen yang masih terbuka hingga akhir Juli 2022 di Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Berikut ringkasan dari ketiga berita tersebut:

1. Perbedaan Resesi dan Depresi Ekonomi

Survei Bloomberg menunjukkan Indonesia menduduki peringkat 14 dari 15 negara di Asia yang kemungkinan mengalami resesi ekonomi, dilansir Antara. Sri Mulyani menjelaskan kebijakan fiskal, moneter, sektor keuangan, hingga regulasi lain akan digunakan untuk mengawasi kemungkinan resesi. 

Menurut survei itu kemungkinan Indonesia mengalami resesi ekonomi sebesar tiga persen. Sedangkan negara yang menempati posisi pertama, yakni Sri Langka dengan kecenderungan resesi 85 persen.

Pada 1974, ekonom Julius Shiskin mengemukakan beberapa aturan praktis untuk mendefinisikan resesi. Adapun pandangannya yang paling populer bahwa resesi merupakan penurunan produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut. 

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Setelah Pungutan Ekspor Sawit Dihapus, Ini Permintaan Pengusaha

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono meminta pemerintah memberikan kepastian waktu pemberitahuan persetujuan ekspor (PE) selain menghapus pungutan ekspor sawit. Langkah itu disebut akan mengerek harga tandan buah segar (TBS) sawit.

“Kepastian PE kalau bisa satu sampai dengan dua bulan sudah diketahui supaya eksportir lebih mudah untuk mengatur kapalnya,” kata Eddy saat dihubungi Tempo, Sabtu, 16 Juli 2022.

Menurut Eddy, idealnya, kepastian PE sudah bisa diketahui satu hingga dua bulan agar eksportir bisa mengatur kapal. Ia menyebut penghapusan sementara pungutan ekspor tidak cukup untuk mempercepat kenaikan harga TBS apabila stok tangki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) masih penuh. 

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Bursa Lowongan Kerja BUMN: Deretan Rekrutmen yang Masih Terbuka hingga Akhir Juli

Selain ASN sebagai pekerjaan idaman banyak orang, menjadi pegawai BUMN juga merupakan pekerjaan yang diimpikan, sehingga sebagian masyarakat giat memburu lowongan kerja di BUMN.

Gaji Pokok dan Berbagai Tunjangan

Besarnya gaji pokok dan berbagai macam tunjangan yang menggiurkan, tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berkarir di BUMN. Berikut merupakan daftar beberapa BUMN yang membuka lowongan pekerjaan dan syaratnya. Tenggat lowongan kerja ini hingga 31 Juli 2022. 

PT ASDP Indonesia Ferry
Secara umum, masyarakat tentunya telah akrab dengan BUMN yang satu ini. dikutip dari laman web perusahaan indonesiaferri.c.id, PT ASDP Indonesia Ferry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kapal penyebrangan dan pelabuhan penyeberangan di Indonesia.

Baca berita selengkapnya di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus