Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat siang, 6 Agustus 2021, dimulai dari alasan saham Bukalapak diminati investor hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengomentari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7,07 persen.
Adapula OJK akan memperpanjang restrukturisasi kredit hingga Maret 2022 dan Bentoel Internasional Investama bakal hengkang dari Bursa Efek Indonesia.
Berikut empat berita terkini bisnis sepanjang Jumat siang:
1. Bukalapak Masih Rugi, Kenapa Saham BUKA Banyak Diminati Investor hingga ARA?
Saham PT Bukalapak.com Tbk atau Bukalapak langsung melesat setelah resmi melantai di pasar modal pada hari ini, Jumat, 6 Agustus 2021.
Harga saham emiten dengan kode BUKA itu langsung naik 24,71 persen menjadi Rp 1.060 per saham, sehingga terkena batas auto rejection atas atau ARA.
Hingga pukul 14.38 WIB, terpantau jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 521,38 juta lembar dengan nilai Rp 552,66 miliar. Saham itu juga telah diperdagangkan 4.235 kali.
"Ada euforia juga yang berlebihan karena investor retail melihat Bukalapak salah satu unicorn yang valuasinya besar meskipun secara profit belum menghasilkan," ujar Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira kepada Tempo, Jumat, 6 Agustus 2021.
Dinukil dari prospektus, Bukalapak tercatat masih membukukan rugi tahun berjalan Rp 323,805 miliar pada triwulan I 2021. Kendati demikian, besar kerugian tersebut turun dari Rp 393,49 miliar periode yang sama tahun lalu.
Selain lantaran euforia, Bhima mengatakan tingginya minat investor kepada saham Bukalapak disebabkan banyaknya investor kelas menengah ke atas yang sedang mencari aset dengan kenaikan tinggi di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 4. Pasalnya, banyak sektor usaha terpukul pada saat ini.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. OJK Akan Perpanjang Restrukturisasi Kredit hingga Maret 2022
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan OJK akan memperpanjang restrukturisasi kredit hingga Maret 2022.
"Ada beberapa hal yang akan kami bicarakan dengan industri terlebih dahulu," ujar Wimboh dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021.
Ia menjelaskan hal yang akan dibahas bersama industri perbankan yakni mengenai jangka waktu perpanjangan, waktu dimulai, hingga bagaimana industri mempunyai kekuatan untuk membuat penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP).
"Semua ini dalam perhitungan kami, namun pada prinsipnya akan kami perpanjang," kata Wimboh.
Menurut dia, tahun lalu pihaknya bersama perbankan juga melakukan hal yang sama saat hendak membuat peraturan lebih lanjut mengenai restrukturisasi kredit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia berharap tahun ini proses pembahasan aturan perpanjangan restrukturisasi kredit bisa dilakukan lebih cepat, sehingga bisa membantu pemulihan ekonomi nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita selengkapnya di sini
3. Bentoel Bersiap Tinggalkan Bursa setelah Listing Sejak 1990
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi saham emiten rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) di seluruh pasar mulai sesi I perdagangan hari ini, Jumat, 6 Agustus 2021.
Direktur Bentoel Internasional Investama Faisal Saif mengatakan, suspensi saham tersebut sehubungan dengan rencana perseroan untuk merubah status menjadi perusahaan tertutup atau go private.
“Perseroan juga akan melakukan penghapusan pencatatan saham dan melakukan penyelesaian proses penawaran tender pada 5 Agustus 2021,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat, 6 Agustus 2021.
Penghentian sementara perdagangan saham, kata Faisal, tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Sesuai rencana, RMBA akan melakukan keterbukaan informasi secara terpisah terkait rencana go private dan delisting sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Minta Jangan Terlena Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen, Bahlil Ibaratkan Olimpiade
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai capaian pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 sebesar 7,07 persen jangan sampai membuat terlena.
"Menurut saya, pertumbuhan ini harus diapresiasi, tapi juga jangan terlena," katanya dalam Dialog Mengupas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2021 secara daring, yang diikuti dari Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021.
Bahlil menuturkan jika diibaratkan olimpiade, capaian tersebut bukanlah capaian akhir atau final. Namun, capaian pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 bisa jadi potret menuju babak semifinal dan final nanti.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu menjelaskan capaian pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 sebesar 7,07 persen yoy harus dilihat dari beberapa sisi. Pertama, pertumbuhan ekonomi di negara mitra dagang yang tumbuh positif seperti Korea Selatan, Uni Eropa, Cina, AS dan sejumlah negara lain.
"Di samping itu, kita lihat ekspor impor kita juga bagus, tumbuh sekitar 45 persen dan 50 persen. Artinya, gairah perekonomian, baik di negara tujuan maupun domestik, sekalipun belum maksimal, tapi sudah terjadi," ungkapnya.
Di sisi lain, Bahlil mengatakan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang melahirkan konsumsi juga tumbuh dari industri padat karya. Konsumsi sendiri merupakan salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi.
Baca berita selengkapnya di sini.