Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepekan dimulai dengan penundaan penerapan harga baru tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar Rp 3,75 juta. Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan tarif berlau mulai 1 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian informasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengingatkan adanya kemungkinan harga mi instan di pasaran naik sampai tiga kali lipat dalam waktu dekat. Penyebabnya adalah impor gandum dari Rusia dan Ukraina terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu berita tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta lagi agar PT Pertamina (Persero) bisa mengendalikan volume penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Serta Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Thomas Trikasih Lembong membeberkan tentang proyek mangkrak di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara. Berikut adalah ringkasan dari berita terpopuler tersebut.
1. Tiket Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Berlaku 2023, Sandiaga Uno: Sesuai Arahan Jokowi
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno memastikan tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar Rp 3,75 juta berlaku 1 Januari 2023. Saat ini, pemerintah daerah menunda penerapan harga baru hingga 5 bulan untuk melakukan sosialisasi lebih masif.
Saat dikonfirmasi apakah Jokowi sudah setuju dengan penundaan ini, Sandi menyebut dirinya memang mendapat arahan dari Jokowi di awal pekan lalu. Sandi pun sudah berkoordinasi dengan dengan Jokowi soal kebijakan yang diambil.
"Jadi ini sesuai dengan arahan bapak presiden," kata dia saat ditemui usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.
Baca selengkapnya di sini.
2. Menteri Pertanian: Hati-hati, Besok Harga Mi Instan Naik 3 Kali Lipat
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengingatkan adanya kemungkinan harga mi instan di pasaran naik sampai tiga kali lipat dalam waktu dekat. Penyebabnya adalah impor gandum dari Rusia dan Ukraina terganggu.
"Di sana (Rusia dan Ukraina), gandum tertimbun 180 juta ton. Jadi hati-hati yang banyak makan mi dari gandum, besok harganya tiga kali lipat itu," ujarnya dalam Webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada Senin, 8 Agustus 2022.
Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah mendorong negara-negara di dunia menghadapi ancaman krisis pangan, termasuk sulitnya mendapatkan gandum. Menurut Syahrul, ada 62 negara yang terganggu pasokan pangannya akibat ketegangan geopolitik dua negara itu.
Syahrul kemudian meminta maaf karena kementeriannya harus secara ekstrem meenggamblangkan informasi tersebut. Sebenarnya, kata dia, gandum sebagai bahan baku mi instan tersebut tersedia stoknya, namun harganya sangat tinggi. Sementara itu, Indonesia masih harus mengimpor bahan baku itu lantaran gandum sulit ditanam di Indonesia.
Baca selengkapnya di sini.
3. Sri Mulyani Kembali Minta Pertamina Kendalikan Penjualan BBM Bersubsidi: Supaya APBN Tak Terpukul
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali meminta agar PT Pertamina (Persero) bisa mengendalikan volume penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dengan begitu, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa tetap terjaga.
"Tentu saya berharap Pertamina untuk betul-betul mengendalikan volumenya, jadi supaya APBN tidak terpukul," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2022.
Dengan tak terkendalinya penjualan BBM bersubsidi, menurut dia, alokasi subsidi dan kompensasi energi dapat melebihi dari pagu anggaran APBN yang sebesar Rp 502 triliun pada tahun ini. "Meskipun APBN-nya bagus, surplus sampai Juli, tapi tagihannya nanti kalau volumenya tidak terkendali akan semakin besar di semester dua," ucap Sri Mulyani.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Thomas Lembong Blak-blakan Cerita Ancol Tidak Berkembang: Banyak Proyek Mangkrak
Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Thomas Trikasih Lembong membocorkan maraknya proyek mangkrak di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara. Thomas Lembong mengatakan berbagai proyek tampak tak terurus karena ketidakmampuan manajemen mengelola aset.
“Ancol tidak berkembang, banyak proyek mangkrak di Ancol,” ujar Thomas dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui Zoom, Jumat, 12 Agustus 2022.
Thomas mencontohkan proyek pembangunan hotel bintang lima di sebelah Resor Putri Duyung yang digadang-gadang bakal menjadi properti unggulan Ancol. Alih-alih menghasilkan bangunan megah, proyek yang telah menghabiskan duit senilai ratusan miliar itu hanya menyisakan fondasi.
Selain itu, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini menyinggung pengelolaan ABC Mall atau Ancol Beach City yang berada di kawasan Pantai Karnaval Ancol. Operasional aset yang pengelolaannya dipegang oleh dua pengusaha berkongsi ini terpaksa mandek lantaran adanya konflik internal.
Baca selengkapnya di sini.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.