ISU devaluasi lagi gencar-gencarnya di Malaysia. Karena itulah selama sepekan silam Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia, bersama para anggota kabinet merumuskan ketentuan-ketentuan baru beserta syarat untuk para pengusaha modal asing. Mahathir, dengan julukan Shogun dari Malaysia itu, menjamin bahwa mata uang ringgit tetap mantap terhadap dolar. "Kita tak akan melakukan devaluasi," katanya, seusai sidang kabinet, pekan silam. Lagi pula, katanya, pemerintah tak percaya langkah mendevaluasikan ringgit menjadi pil penyembuh perekonomian yang tengah lesu. Ikhtiar yang kini tengah dilakukan adalah dengan menyedot investor asing sebanyak-banyaknya ke Malaysia. Karena itu, selama sepekan ini, Perdana Menteri Malaysia itu berada di New York khusus bertemu dengan para pengusaha Amerika Serikat. "Ini memang tindakan radikal dari Kebijaksanaan Ekonomi Baru . . . tapi harus kita lakukan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat," katanya. Selain itu, menurut Perdana Menteri devaluasi hanyalah tindakan jangka pendek yang hanya akan membawa akibat buruk terhadap pertumbuhan ekonomi. Kalau saja devaluasi tetap dilakukan, berarti pemerintah Malaysia harus mempunyai keranjang mata uang ringgit yang lebih banyak, untuk pembayaran pinjaman luar negeri serta membayar impor. Terutama karena perhitungannya dikaitkan dalam mata uang yen Jepang. Agar kebutuhan memperoleh ringgit terpenuhi, satu-satunya cara termudah ialah menaikkan pajak. "Tapi itu adalah langkah terjelek, yang dalam jangka panjang malah menimbulkan inflasi," katanya. Agaknya, itulah yang membuat pemerintah perlu menegaskan tak akan terjadi devaluasi ringgit. Gencarnya isu devaluasi, "Karena memang ada sekelompok orang yang menghendaki terjadi devaluasi -- tapi itu omongan orang tak bertanggung jawab," ucap Mahathir. Spekulasi semacam itu, katanya, tak ada gunanya. Langkah Malaysia untuk mendorong ekspor komoditi nonmigas serta mengundang investor asing, agaknya, merupakan isyarat dan janji pemerintah untuk tidak memotong nilai ringgit. Yulia S. Madjid
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini