Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tiket Mudik Gratis Digandakan dan Dijual, Kemenhub Lapor Polisi

Tiket-tiket mudik gratis yang digelar pemerintah ketahuan dijual dalam jumlah cukup massif kepada masyarakat oleh oknum.

1 Juni 2019 | 03.43 WIB

Sejumlah pemudik berjalan menuju kapal laut KM Dobonsolo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 30 Mei 2019. Kementrian Perhubungan bekerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)  menggelar mudik gratis tujuan Semarang dengan menggunakan kapal laut untuk 7.500 sepeda motor dan 2015 penumpang mudik lebaran 2019 hingga 3 Juni mendatang.  ANTARA
Perbesar
Sejumlah pemudik berjalan menuju kapal laut KM Dobonsolo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 30 Mei 2019. Kementrian Perhubungan bekerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) menggelar mudik gratis tujuan Semarang dengan menggunakan kapal laut untuk 7.500 sepeda motor dan 2015 penumpang mudik lebaran 2019 hingga 3 Juni mendatang. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan Ahmad Yani menemukan indikasi pemalsuan tiket mudik gratis yang kemudian diperjualbelikan. Menurut dia, tiket-tiket mudik gratis yang digelar pemerintah itu diketahui dijual dalam jumlah cukup massif kepada masyarakat oleh oknum. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ada orang-orang tertentu yang memanfaatkan mudik gratis ini dengan mengambil keuntungan. Indikasi pemalsuan tiket ini akan saya laporkan ke polisi," ujar Ahmad Yani saat ditemui di Monumen Nasional atau Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Mei 2019.

Transaksi tiket itu dia temukan saat melepas pemudik yang mengikuti program mudik gratis oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian Sosial di Lapangan Silang Monas pada Jumat sore. Ahmad Yani menunjukkan dua lembar tiket yang dijual secara gelap itu kepada wartawan. Namun, ia tidak memperbolehkan wartawan mengambil foto tiket mudik gratis itu untuk alasan keamanan.

Ahmad Yani menjelaskan, oknum yang menjual tiket gratis itu melakukan penggandaan. Maksudnya, tiket-tiket yang telah disebar oleh Kementerian Perhubungan diduplikasi dengan hasil cetakan yang mirip, lantas dijual kepada masyarakat dengan harga di bawah agen.

Ia kemudian menjelaskan perbedaan antara tiket mudik yang asli dikeluarkan Kementerian dan yang palsu. Menurut Ahmad Yani, tiket palsu tidak memiliki hologram sedangkan tiket asli ditandai dengan stiker hologram.

Adapun oknum penjual langsung tertangkap saat penipuan tersebut lantaran keberadaannya dibocorkan masyarakat. Ahmad Yani mengklaim telah mengetahui identitas oknum yang jumlahnya lebih dari satu orang. Namun, ia enggan menjelaskan siapa saja oknum yang terlibat. 

Ke depan, Ahmad Yani mengimbau masyarakat waspada membeli tiket angkutan bus dari oknum perseorangan. Ia menyarankan calon menumpang membeli tiket di agen-agen resmi.

Baca berita-berita lengkap tentang mudik gratis di Tempo.co

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus