Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Balikpapan - Keberadaan Tol Balikpapan - Samarinda diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Balikpapan dan Samarinda. Adapun tol pertama di Kalimantan ini sudah diresmikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Selasa, 17 Desember 2019 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi kan teorinya, di mana terjadi konektivitas infrastruktur, akan ada pertumbuhan ekonomi baru. Di situ sudah mulai tumbuh pusat-pusat pertumbuhan ekonbomi baru,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutup S Cahyo, Kamis 19 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut kajiannya, bakal ada dampak ganda dengan keberadaan Tol Balikpapan - Samarinda ini. Sebab, akan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lain juga, di antaranya jasa, seperti pariwisata, konstruksi, hotel, restauran maupun lainnya.
“Kalau pusat-pusat ekonominya tumbuh sudah jalan itu akan terjadi multi effect, ekonomi-ekonomi lainnya juga akan tumbuh. Kalau ada sumber-sumber pertumbuhan yang bisa di push, yang paling gampang pariwisata,” ujar Tutup.
Menurut dia, apabila di suatu daerah ada potensi pariwisata tapi ada hambatan infrastruktur, begitu ada infrastrustur, akan langsung banyak orang kesana. "Karena kan lebih mudah, muncul lah di sana, hotel, rumah makan dan lainnya . Mulai muncul lah pertumbuhan ekonomi baru," ujar Tutup lagi.
Hanya saja kata dia, tentu saja hal itu butuh waktu. Karena dampak Tol Balikpapan - Samarinda ini tidak akan sama dengan di Pulau Jawa yang jumlah penduduknya lebih banyak sehingga pertumbuhan kekonomi baru lebih cepat. Selain itu juga, ada beberapa faktor lain, salah satunya investor. “Infrastruktur itu butuh waktu ya, tergantung swastanya juga . Di Jawa percepatan pertumbuahn ekonomi barunya cepat, karena jumlah penduduknya banyak,” ujarnya.
SG WIBISONO