RUPIAH boleh ketat. Dan banyak bank boleh kelabakan. Tapi itu tidak berarti bisnis bank sudah tidak menarik. Paling tidak, prinsip ini masih berlaku bagi grup-grup perusahaan besar. Buktinya PT Tugu Pratama Indonesia (TPI), sebuah perusahaan yang berada di bawah lindungan Pertamina. Pekan lalu, perusahaan yang bergerak di bidang asuransi perminyakan dan perkapalan ini meresmikan bank yang dioperasikannya sejak satu setengah bulan lalu. Namanya Tugu Bank. Memang, sejak Pakto 1988, tampaknya sudah menjadi mode bahwa sebuah grup harus memiliki bank sendiri. Dan Grup Tugu, agar tidak ketinggalan "mode", telah menggaet tujuh mitra swasta yang sudah punya nama, seperti Yayasan Dana Pensiun Pertamina dan PT Nusamba milik Bob Hasan yang masing-masing memiliki saham 20%. Kemudian menyusul Yayasan Dana Pensiun Bank Ekspor Impor Indonesia, Yayasan Dana Pensiun BDN, Yayasan Dana Pensiun BBD dan Bank Duta, masing-masing 10%. Sedang TPI sendiri, yang menyumbangkan sebagian gedungnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, menguasai 20% saham Tugu Bank. Maka, tak heran kalau melihat para pemegang sahamnya, pengurus Tugu Bank merupakan orang-orang yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat bisnis. Di jajaran pengawas, misalnya, tercantum nama Faisal Abda'oe (Dirut Pertamina) sebagai komisaris utama, dan Bob Hasan, yang lebih dikenal sebagai raja kayu Indonesia. Sedang di jajaran direksinya, muncul nama-nama dari kalangan mantan bankir bank-bank pemerintah. Jelas, mereka bukan sekadar nama kosong. Sebagai bukti, lihat saja hasil operasi Tugu Bank selama satu setengah bulan pertama. Bank yang bermodal dasar Rp 50 milyar ini, sepanjang waktu tersebut, telah berhasil meraih laba tak kurang dari Rp 230 juta. Padahal, seperti dikemukakan GEL Pieters, direktur utamanya, Tugu Bank belum sampai merambah nasabah-nasabah di luar bisnis minyak dan perkapalan. "Sampai saat ini, kami masih mengandalkan nasabah dari kelompok sendiri," katanya. Akan halnya untuk nasabah umum, Tugu menyediakan tak kurang dari 16 jasa perbankan. Mulai dari deposito, giro, tabungan, jual beli saham, hingga ke pembayaran rekening listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini