Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tunjuk TNI Aktif Jadi Dirut Bulog, Erick Thohir: Harus Ada Penyegaran

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan alasannya memilih anggota TNI aktif.

10 Februari 2025 | 21.01 WIB

Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) bersama Direktur Utama Perum Bulog Mayjen Novi Helmy Prasetya (kanan) menyampaikan keterangan usai pertemuan di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, 9 Februari 2025. Antara/Asprilla Dwi Adha
Perbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) bersama Direktur Utama Perum Bulog Mayjen Novi Helmy Prasetya (kanan) menyampaikan keterangan usai pertemuan di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, 9 Februari 2025. Antara/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan memilih anggota TNI aktif, Mayor Jenderal Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Novi merupakan Asisten Teritorial Panglima TNI sejak Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Erick Thohir, keputusan tersebut dilakukan dalam rangka penyegaran pada perusahaan yang bertugas antara lain mengelola dan mendistribusikan pangan ini. Padahal, Wahyu Suparyono, Dirut sebelumnya, belum genap enam bulan terjadi sejak diresmikan pada September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Erick Thohir mengatakan pilihan itu diambilnya untuk memaksimalkan progam penyerapan 3 juta gabah sebagaimana instruksi Presiden Prabowo Subianto. “Perlu ada penyegaran dan perlu semua sistem pendukung untuk memastikan pengugasan ini maksimal. Karena yang terpenting jangan sampai sekarang kita menuju swasembada beras tapi penyerapannya tidak maksimal,” ujarnya saat ditemui di Kantor BUMN, Jakarta, Senin, 10 Februari 2025. 

Erick Thohir juga menganggap pilihannya menunjuk Mayjen Novi sebagai Dirut merupakan pilihan biasa sebagaimana ia memilih ingin pergi ke Bank Indonesia (BI) atau ke tempat lainnya.

Ihwal dugaan menyalahi aturan lantaran menunjuk Novi yang masih berstatus prajurit TNI sebagai Dirut, Erick Thohir mengatakan saat ini bukan saatnya memikirkan soal benar atau salah. Menurutnya, yang lebih penting adalah memikirkan bagaimana caranya bisa bertahan di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif. 

"Bukan salah dan benar, tapi bagaimana kita perlu melihat dari perspektif lain," kata dia.

Sebelumnya, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan penunjukan Mayjen Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog telah menyalahi Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Sebab, kata dia, dalam regulasinya prajurit militer aktif dilarang menduduki jabatan sipil.

Dia berujar tugas utama seorang militer ialah sebagai alat pertahanan negara yang bertujuan untuk menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan melindungi kepentingan nasional dari ancaman luar. Fahmi mengatakan peran Bulog tidak berhubungan langsung dengan tugas pertahanan.

"Pemerintah tampaknya menilai Bulog memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan," katanya saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, Senin, 10 Februari 2025.

Novali Panji berkontribusi dalam penulisan artikel ini 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus