BANK di Jakarta kini tumbuh seperti restoran Padang. Hampir di setiap gedung perkantoran ada bank. Terakhir, bank yang muncul meramaikan kegiatan bisnis di Ibu Kota adalah PT Bank Sampoerna International (BSI), yang berkantor di lantai dasar Sampoerna Plaza di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Kantor BSI akan berdampingan dengan Bank Bumi Daya. Meski di Kuningan Plaza, yakni di seberang jalan kantor BSI, ada Bank Surya, Bank BNI, dan Lippo, toh Presiden Direktur BSI John Rachman yakin bahwa banknya akan menjadi bank favorit. BSI, yang mulai beroperasi (diresmikan) Rabu pekan ini, menurut Rachman, tidak bernafsu menargetkan aset Rp 1 trilyun dalam waktu setahun, seperti yang dilakukan bank lain. "Yang kami tuju adalah persaingan hari esok," katanya. Putra Sampoerna, bos Sampoerna Group, optimistis dalam lima tahun nama BSI akan berkibar di kalangan pengusaha. BSI, yang dapat izin Menteri Keuangan pada 16 Juni, mulai beroperasi dengan modal Rp 50 milyar. Tenaga inti pengelola BSI adalah delapan tenaga ahli "alumni" Citibank. Mereka ini akan dibantu sejumlah tenaga (semua sarjana dengan indeks prestasi di atas 3) hasil rekrutmen sendiri. Tenaga-tenaga inilah yang menampilkan BSI sebagai consultant banking. Dengan titik tolak itu, menurut Putera Sampoerna kepada wartawan TEMPO Jalil Hakim, BSI bukan sekadar tempat pinjam uang. "Ada semacam jasa konsultasi finansial untuk para investor yang datang ke kami. Sesuai dengan filosofi kami untuk melahirkan para raksasa bisnis di masa depan," tambahnya. Siapa tahu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini