Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Utamakan Produksi Perikanan Budi Daya, Trenggono: Di Luar Negeri Seperti Itu

Sakti Wahyu Trenggono akan mengutamakan pengembangan subsektor perikanan budi daya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem.

8 Januari 2021 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berjanji memprioritaskan pengembangan subsektor perikanan budi daya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem. Sektor budi daya diyakini bisa berkontribusi optimal bagi pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi kenapa saya bilang kita harus kembangkan budi daya, di luar negeri seperti itu. Australia, Norwegia, Jepang, juga Vietnam sektor perikanan budi dayanya sudah berkembang,” tutur Trenggono dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trenggono menjelaskan, negara-negara di dunia tidak lagi bertumpu pada hasil tangkapan di alam, yang bila dieksplorasi terus-menerus akan berdampak bagi ekosistem. Dia lantas memerintahkan unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya mengelola lahan menjadi tempat budidaya.

Menurut Trenggono, ke depan peran UPT tidak hanya melayani masyarakat, tapi juga menjadi unit bisnis yang melahirkan profit. UPT akan melaksanakan kegiatan budi daya, seperti udang, ikan, dan rumput laut hingga penjualan pakan serta benih untuk menggenjot pendapatan negara bukan pajak atau PNBP.

Trenggono meyakini bila pengembangan perikanan budi daya dilakukan melalui skema optimalisasi UPT berhasil, kebijakan ini akan menarik minat pelaku usaha. Sejalan dengan itu, dia meminta riset terkait perikanan budi daya diperkuat agar hasil produksinya optimal.

“Lihatnya jangan anggaran dulu, tapi bagaimana anggaran yang ada bisa menghasilkan berpuluh-puluh kali lipat untuk negara,” katanya.

Selanjutnya, Trenggono meminta Kementerian dan pemerintah daerah memetakan peluang pasar dari produk perikanan budi daya yang dihasilkan. Kementerian juga diarahkan dapat menyerap tenaga dari masyarakat yang terkena dampak pandemi, seperti pemutusan hubungan karyawan (PHK), untuk menjadi petambak.

“Misal ada warga yang baru di PHK, kita ajak dia bertambak. Kita kasih bantuan, kita dampingi agar dia punya penghasilan lagi,” katanya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput politik untuk kanal nasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus