Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Utang dollar buat GG

PT Gudang Garam, mencari kredit sebesar us$ 75 juta dari sindikat perbankan di singapura. (eb)

6 Agustus 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK banyak yang tahu perusahaan rokok kretek Gudang Garam baru-baru ini telah memperoleh kredit sindikasi dari sebuah konsorsium perbankan di Singapura. Jumlahnya pun lumayan: US$ 75 juta. Pada 4 Juli lalu, di Orchid Room, Hotel Shangri-La, Singapura, Direktur Utama GG Rahman Halim telah menandatangani kredit sindikasi yang dipimpin oleh Bank Negara Indonesia 1946. Tak kurang dari 10 bank asing, antara lain Citibank, Chase Manhattan, Chemical Bank, dan Mitsui Bank, telah ikut memberikan utang, yang jangka pengembaliannya hanya dalam waktu 6 bulan, dengan tingkat bunga sekitar 11% setahun. "Sebelumnya panjar sebanyak US$ 15 juta telah diterima oleh GG dari BNI 1946," kata Manajer GG Suyoso Notokusumo kepada Ibrahim Husni dari TEMPO. Sejak awal Orde Baru, 1966, raksasa kretek itu rupanya mempercayakan penyimpanan uangnya di BNI 1946. Bank pemerintah itu pula yang senantiasa memberikan dukungan dana kepada GG. Tapi di awal tahun ini, karena terbentur peraturan pagu kredit di dalam negeri, GG terpaksa menoleh ke luar untuk memenuhi kebutuhan dananya, terutama untuk cadangan penyangga cengkih dan tembakau, dua bahan baku utamanya. Maka secara kecil-kecilan, GG sebenarnya sudah mulai mencari kredit dari Singapura sejak awal tahun ini. Pada Maret lalu mereka berhasil memperoleh kredit sindikasi sejumlah US$ 25 juta, dengan bunga waktu itu 10% lebih setahun, yang selesai dilunasi oleh GG dalam waktu hanya 3 bulan. Untungkah memakai kredit dari luar? Menurut Suyoso, GG sebenarnya lebih suka mencari dana rupiah, kalau tak dibatasi oleh pagu kredit. Daam suasana kurs mata uang dollar terhadap rupiah berjalan normal seperti sekarang, GG nampaknya merasa rugi mencari pinjaman dari luar negeri. "Kami rugi karena harus menambah 5,5% dari jumlah utang itu untuk swap," katanya. Pengeluaran untuk swap itu diharuskan sebagai asuransi yang harus ditanggung oleh peminjam untuk kredit dari luar yang berjangka pendek tiga, enam, sampai sembilan bulan. Kini, setelah pagu kredit BI ditiadakan Juni lalu, GG tentu boleh merasa lega. Yang mungkin menjadi soal, kredit sindikasi US$ 75 juta itu tidak diambil oleh GG sekaligus, tapi secara bertahap. Boleh jadi yang mereka terima baru berupa panjar dari BNI 1946 sebanyak US$ 15 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus