Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Yang ini buatan adi

PT Realisasi Komputer Nusantara, telah berhasil membuat komputer. (eb)

6 Agustus 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KOMPUTER buatan Indonesia? Mesin pintar yang tangkas berhitung, cepat memberi informasi akurat, dan pandai bermain musik itu, sudah sejak tahun lalu dihasilkan PT Realisasi Komputer Nusantara (RKN). "Kami menggunakan teknologi maju Amerika dan Eropa, sedangkan efisiensinya a la Taiwan," ujar Adi R. Adiwoso, direktur RKN. Lelaki kerempeng yang sekilas mirip pelajar SMA itu nampaknya tidak bohong: 65% bahan baku, seperti komponen integrated circuit diimpor murah dari negara itu. Sedang disain dan perakitan dibantu dengan komputer buatan Amerika. Baru didirikan tahun lalu dengan modal Rp 1 milyar, perusahaan ini adalah patungan antara Bakrie Brothers, Radio Frequency Corp. (RFC), dan Siskom Nusantara. Berbeda dengan merk Apple II yang sudah diproduksi massal, komputer mikro RKN ini produksinya baru 100. Harganya pun masih mahal: Rp 3,5-8 juta. Titik impas menurut Adi bisa dicapai jika produksi sudah 200 unit setahun. "Kalau mencapai 500 setahun harganya bisa bersaing dengan komputer merk lain," ujar Adi. Di pasar bebas komputer RKN juga masih harus bersaing dengan komputer tiruan merk Apple II bikinan rumah, yang penyolderan dan perakitannya dikerjakan dengan tangan. Pembuat komputer jenis ini, konon gampang memperoleh komponen papan rangkaian pengganti kabel penghubung (pcb) buatan Apple di Glodok, Jakarta dengan harga Rp 50 ribu, sedang keyboard Rp 80 ribu. Komponen terurai semacam ini jika dirakit dengan tangan manusia, bisa dijual sebagai komputer murah Rp 300 ribu. Peniruan semacam itu sesungguhnya bisa pula dilakukan PT RFC, pemegang saham RKN, yang memiliki komputer jenis pendisain HP 64.000. Di perusahaan ini, di ruangan 4 x 5 m, komputer RKN dirakit, dan didisain. "Fasilitas di sini mampu mendisain komputer mini hingga kapasitas memori 128 kilobytes (128 ribu karakter)," ujar Hardianto Kamarga, direktur RFC. "Pokoknya kami bisa mendisain komputer sesuai pesanan, dan bisa pula sekalian mengetesnya sesudah selesai dibuat." Fasilitas di RFC untuk sementara memang masih akan dipakai hingga pabrik RKN sendiri, yang rencananya dibangun di Cilandak, Jakarta, selesai tahun depan. Kelak perusahaan ini berusaha melanjutkan pembuatan komputer yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi. Keahlian membuat komputer semacam itu diperoleh Adi sesudah menjalani pendidikan di California Institute of Technology, Los Angeles, dan bekerja delapan tahun di Hughes Corp., AS. Ketika bekerja di perusahaan itu, 1976, dia pernah diminta turut membangun stasiun bumi di Semarang, Yogya, Denpasar, dan Bandung. Setahun kemudian, putra ke empat Adiwoso Abubakar (Sekretaris Direktorat Jenderal Sekretariat Nasional ASEAN) ini, dikirim ke mari mengurusi Palapa, dengan gaji US$ 60 ribu setahun. "Penghasilan saya kini (sebagai direktur RKN) tak sampai seperempat dari penerimaan di Hughes itu," kata Adi, 30 tahun. Tapi usaha Adi memasyarakatkan komputer dengan harga terjangkau itu masih dihambat dengan bea masuk dan pajak tinggi. Bea masuk bagi pelbagai komponen setinggi itu dianggapnya kelewat besar mengingat komputer dalam bentuk jadi banya kena 20%

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus