Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Layanan Internet tak kunjung menyentuh sejumlah daerah yang dilalui jaringan Palapa Ring.
Tak semua kabel serat optik terkoneksi Internet.
Terhambat perundingan dengan pemilik jaringan lama.
UJIAN Nasional Berbasis Komputer baru akan digelar pada Maret dan April mendatang. Tapi, bagi Ferry A. Pelupessy, pekerjaan untuk memastikan ujian bisa diikuti siswa di semua sekolah di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, telah dimulai. Jumat, 14 Februari lalu, Kepala Bidang E-Government Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Tambrauw itu datang ke lima distrik tanpa sinyal. Perlu waktu sepekan bagi Ferry dan rombongannya untuk memasang very small aperture terminal, perangkat penerima dan pengirim data ke satelit. “Telkom belum masuk, operator lain juga masih menunggu,” kata Ferry, Jumat, 28 Februari lalu.
Tambrauw adalah satu dari sembilan kabupaten di kepala burung Pulau Papua. Sejak terbentuk 12 tahun lalu, daerah hasil pemekaran Kabupaten Sorong tersebut hanya mengandalkan asupan Internet dari satelit. Itu pun hanya sebagian kecil dari 29 distrik yang terlayani. Maka, kesulitan akibat tak adanya jaringan Internet menjadi makanan sehari-hari pemerintah daerah dan warga Tambrauw.
Seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk formasi 2018 yang digelar Pemerintah Kabupaten Tambrauw, misalnya, hingga kini tak menentu hasilnya. Komposisi 80 persen kursi untuk orang asli Papua—lahir dan besar di Papua—tak terpenuhi sejak pendaftaran dibuka. Lebih dari separuh pendaftar justru berasal dari luar Papua.
Susahnya warga Tambrauw mendaftar secara online berulang akhir tahun lalu. Marshal David Laurens, tenaga ahli teknologi informasi yang membantu Ferry, masih ingat pemandangan pada November-Desember 2019, saat pemerintah pusat membuka lagi pendaftaran CPNS. Ratusan warga dari berbagai distrik berkelompok menyewa mobil menuju Sorong. Kota terbesar di Papua Barat—berjarak empat jam perjalanan ke arah barat dari Tambrauw—ini satu-satunya harapan untuk bisa mengakses Internet. “Itu sebabnya banyak profesional di Tambrauw yang hampir setiap minggu ke Sorong untuk mengecek e-mail dan pesan online,” ucap Marshal.
Ferry dan Marshal sempat berharap banyak ketika Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2019 meresmikan operasi jaringan tulang punggung Internet berkecepatan tinggi, Palapa Ring. Maklum, Palapa Ring Timur, satu dari tiga paket proyek ini, melintas di Tambrauw. Satu unit pusat operasi jaringan (network operations center/NOC), fasilitas pemantau dan penghubung kabel serat optik Palapa Ring Timur, dibangun di Fef, ibu kota Tambrauw.
Namun, sayangnya, harapan mereka terlalu tinggi. Jaringan kabel dan NOC itu tak kunjung berfungsi. Belum ada koneksi Internet di dalamnya. Kondisi serupa dialami sejumlah kabupaten lain di Papua yang juga telah disinggahi kabel Palapa Ring.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo