Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman mendorong pengunjung yang sempat mendatangi supermarket Indogrosir untuk mengikuti tes corona massal. Pemeriksaan massal ini perlu dilakukan menyusul ditemukannya kasus karyawan Indogrosir Sleman yang positif Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pusat kulakan terbesar di Sleman itu sendiri sudah ditutup sejak 5 Mei 2020 lalu dan seluruh karyawannya mengikuti rapid test dengan hasil 57 orang reaktif. "Pemerintah Kabupaten Sleman akan melakukan RDT (rapid test) massal untuk pengunjung Indogrosir yang mendatangi supermarket itu pada tanggal 25 April - 4 Mei 2020," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Rabu petang 6 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shavitri mengungkapkan, tes corona cepat khusus untuk pengunjung Indogrosir Sleman itu akan dilaksanakan pada tanggal 12-14 Mei 2020 di GOR Pangukan. "Kami sedang membuat protokol penyeleksian peserta RDT massal melalui aplikasi. Peserta tes mendaftar menggunakan aplikasi tersebut," ujar Shavitri.
Adapun kuota RDT di GOR Pangukan Sleman adalah 1.500 RDT yang akan dibagi dalam layanan selama tiga hari berturut-turut.
Kasus Covid-19 di Indogrosir Sleman itu bermula dari temuan kasus pasien dengan kode 79 yang sempat pingsan di supermarket itu pada 18 April 2020. Pasien yang merupakan karyawan Indogrosir itu pada 24 April dinyatakan positif Covid-19. Sampai saat ini, karyawan itu masih dirawat di ruang isolasi RS Hardjolukito Sleman.
Atas temuan itu, tanggal 2 Mei 2020 dilakukan rapid test untuk 10 karyawan Indogrosir dan ditemukan 5 karyawan hasilnya reaktif. Rapid test dilanjutkan dengan tes PCR. Sampai dengan saat ini hasil uji laboratoriun PCR belum keluar.
Lalu tanggal 4 Mei 2020 kembali dilakukan rapid test kedua terhadap 94 karyawan supermarket ini, dan hasilnya 22 di antaranya reaktif. Sampai dengan saat ini belum dilakukan uji swab pada peserta tes tahap kedua masih menunggu rumah sakit.
Tahap ketiga, tanggal tanggal 5 Mei 2020 dilakukan rapid test kembali pada 196 karyawan dan ditemukan 30 di antaranya reaktif. Peserta tes Covid-19 tahap ketiga ini juga belum dilakukan uji swab karena masih menunggu kesiapan rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Dinkes Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menuturkan belum mengetahui persis dari klaster manakah penularan awal karyawan Indogrosir Sleman yang sudah dinyatakan positif itu. Ia belum bisa memastikan jika penularan awal Indogrosir merupakan salah satu dari kluster besar penularan di Yogya, baik kluster Jamaah Tabligh Jakarta maupun Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Bogor. “Untuk karyawan yang positif pertama di Indogrosir itu, temuannya bukan dari hasil rapid test yang digelar tanggal 2 Mei,” ujar Joko.
PRIBADI WICAKSONO