Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Proteksionis!

Amerika melakukan pembatasan (kuota) impor pakaian jadi dari asia, termasuk Indonesia. masalah protek sionis dan perdagangan bebas Amerika Serikat dan negara-negara MEE. (eb)

6 Agustus 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM resesi ekonomi lumrah kalau persaingan dagang antarnegara di pasar internasional makin tajam. Semua pihak berusaha memperluas pasarannya, di samping itu juga menutup pintu untuk barang dari luar. Dan kalau masalahnya sudah dagang, negara-negara yang berada satu kubu ideologi pun bisa bertentangan. Sebuah panel yang terdiri dari wakil perdagangan AS, seorang Senator, dan delegasi MEE, berusaha membahas masalah proteksionisme dan perdagangan bebas dengan koran New York Times Juli lalu. AS biasanya dipandang sebagai pihak yang paling luwes dan toleran dalam perdagangan dibanding MEE atau Jepang. Filsafatnya yang liberal tidak menyukai adanya segala bentuk pengaturan dalam perdagangan. Dengan latar belakang seperti inilah rupanya Senator Bill Bradley dari New Jersey dalam panel tersebut mengatakan: "Saya rasa AS telah lebih melibatkan dirinya pada pengaturan multilateral dibanding dengan Jepang dan Eropa." Sir Roy Denman, ketua delegasi MEE rupanya kurang enak mendengar ini. Jawabnya kontan: "Well, kita lihat saja contoh yang menarik, impor barang jadi sebagai bagian dari GNP masing-masing negara: untuk MEE 6% pada 1982, untuk AS 4,5%, dan Jepang hanya 2,3%. Satu tanda yang cukup menunjukkan bahwa MEE pun punya rekor yang bagus dalam perdagangan bebas." Satu hal lagi yang menimbulkan friksi antara AS dan MEE adalah kontrak pemasangan pipa gas alam di Siberia yang ditandatangani tempo hari antara MEE dan Uni Soviet. MEE memang tergoda oleh milyaran dollar yang dihasilkan dari kontrak ini seraya mengesampingkan alasan ideologis. Sebaliknya, AS, untuk alasan strategis menentang keras kontrak ini. Sir Roy menyangsikan apakah tindakan AS itu tidak menyalahi prinsip GATT (Peraturan di bidang Tarif dan Perdagangan). Wakil Perdagangan AS, William Brock, menyebut hal ini sebagai masalah komunikasi. Katanya: "Selama 10 atau 11 tahun terakhir ini, perbedaan pandangan antara AS dan MEE dalam soal perdagangan Timur-Barat makin besar. Pada saatnya memang akan meledak, apakah hal itu menyangkut pipa gas, tank, atau klip kertas."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus