Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas seksual ternyata dapat menyebabkan radang tenggorokan. Hal tersebut terjadi apabila adanya aktivitas oral seks yang dilakukan saat berhubungan intim.
Tidak banyak yang mengetahui gejala radang tenggorokan, semakin meningkat pasca aktivitas seksual seperti oral seks menuju penyakit lebih parah jika tidak menggunakan pengaman seperti kondom.
Salah satu penyakitnya adalah penyakit Gonorea. Gonorea terjadi akibat adanya infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Selama aktivitas oral seks terjadi tidak kecil kemungkinan tenggorokan menjadi sasaran terserangnya bakteri yang merugikan ini.
Radang tenggorokan yang terjadi ditandai dengan adanya gejala nyeri tenggorokan yang tidak kunjung sembuh dan ditemukan juga pembengkakan kelenjar getah bening pada daerah leher.
Aktivitas seksual yang tidak aman menularkan gonorea terjadi karena adanya kontak langsung pada mulut pasien dengan penderita, contohnya oral seks dilakukan oleh penderita gonorea. Tak hanya itu aktivitas ciuman oral juga punya risiko yang sama untuk tertular gonorea.
Radang tenggorokan tidak bisa langsung didiagnosisi oleh dokter, perlu melewati beberapa tahap untuk menentukan bahwa penderita yang mengalami radang tenggorokan benar menderita gonorea. Ini dilatarbelakangi gejala radang tenggorokan merupakan gejala umumnya yang dirasakan berbagai penyakit.
Mengutip data dari laman siha.kemenkes.go.id penderita gonore di Indonesia berdasarkan pendekatan pemeriksaan laboratorium mencapai 1.033 kasus, urethritis gonore 992 kasus. Hingga saat ini pengobatan gonorea menggunakan antibiotik.
Selain itu, infeksi dari bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat memicu terjadinya Faringitis. Gejala yang timbul dari seseorang menderita Faringiritis dengan gejala laiknya radang tenggorokan seperti sulit menelan, demam sakit kepala, pegal linu dan mual muntah.
TIKA AYU
Baca: Pahami Radang Tenggorokan, Gejala Umum Penyakit sering Dirasakan Tubuh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini