Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang - Lalapan ayam, lele, dan bebek? Sudah biasa. Nah, waktunya Anda mencoba menu lalapan daging kambing di Janaka (Jajanan Aneka Kambing) Cafe, Jalan Nusakambangan Nomor 19 Kota Malang. Silakan pilih sajian lalapan daging kambing bakar atau goreng sesuai selera. Nasi hangat dengan sambal terasi dan selada menemani sajian khas nusantara ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Plating lalapan daging kambing ini juga menarik. Disajikan di atas piring makan logam dipadu dilapisi daun pisang. Dijamin akan memanjakan mata dan perut Anda. “Dagingnya empuk, lembut dan tidak ada bau kambing,” kata salah seorang pengunjung, Arfan Adhi Pradana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lahap, ia menikmati kambing goreng hingga tandas. Tak lupa, ia juga melahap sumsum di dalam tulang kambing. Hmmm....yummy. Arfan mengaku pertama kali makan lalapan daging kambing. Lantaran selama ini menikmati daging kambing lazim diolah dalam bentuk sate dan gule.
Sedangkan daging kambing bakar menjadi salah satu menu favorit pelanggan Janaka. Lantaran sebelum dibakar, daging kambing dilumuri rempah-rempah dan diungkep berjam-jam. Sehingga daging berpadu dengan rempah nusantara. Lantas dilumuri kecap manis dan dibakar dengan api sedang. Sehingga daging kambing terasa perpaduan manis dan bumbu rempah yang kuat.
Pemilik Janaka Cafe, Indie Abdullah menuturkan sementara pelanggan bisa menikmati lalapan kambing bakar atau goreng, selanjutnya, bakal hadir aneka olahan daging kambing dengan cita rasa nusantara. Salah satunya kambing betutu. “Bakal banyak sajian olahan daging kambing, kecuali sate dan gule,” ujar Indie.
Janaka Cafe, katanya, akan menghadirkan sajian olahan daging kambing yang berbeda. Diversifikasi olahan daging kambing. Termasuk menunjukkan kepada masyarakat, jika dagingnya dari kambing unggul, disembelih dan diproses secara higienis , serta diolah yang tepat akan menghasilkan produk olahan yang lezat dan sehat.
Daging dipilih dari kambing berusia sekitar delapan bulan dengan bobot 15 kilogram. Usia kambing tidak terlalu muda dan tua, sehingga diperoleh daging yang cocok diolah berbagai masakan. Untuk mendapat resep yang tepat, ia bereksperimen selama empat tahun dengan menghabiskan 24 ekor kambing.
Daging kambing bukan barang baru bagi Indie, lantaran sebelumnya telah berkutat dengan peternakan kambing. Sang suami, yang akrab disapa Kaji Brewok memulai peternakan kambing sejak 2010. Mulai pembibitan, pembuatan pakan, penyembelihan, proses daging beku dan susu. Distribusi daging dan susu ke berbagai daerah di Jawa Timur, Lombok, Bali dan Jakarta. Selama sebulan produksi daging kambing mencapai 12 ton.
Kini, ia juga mulai mengolah daging kambing dengan aneka resep nusantara. Kandang pembibitan dan penggemukan di Dampit Kabupaten Malang dan Tulungagung. Sedangkan penyembelihan dan proses pengemasan daging di Tirtomoyo, Pakis, Kabupaten Malang. “Proses penyembelihan diawasi dan dijamin sehat dan higienis,” kata Divisi Breeding Kaji Brewok Farm, Luay Machmud.
Kambing disembelih oleh Juleha (juru sembelih halal), serta diolah secara higienis. Bahkan daging kambing dimanjakan dengan diangin-anginkan dalam ruangan yang berpendingin udara (AC). Lantas dikemas dalam kemasan plastik vacum dan disimpan dalam lemari pendingin.
Yuk, nikmati aneka olahan daging kambing dengan resep Nusantara di Janaka Cafe. Buka pukul 09.00 WIB sampai 22.00 WIB. Anda dijamin ketagihan. Lagi dan lagi.
Pilihan Editor: Resep Bakso Malang Nikmat Segar yang Mudah Dibuat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.