Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Toxic parents menimbulkan dampak yang buruk terhadap perkembangan anak. Para orang tua ini tanpa sadar terlalu protektif, sering menyalahkan, hingga susah diajak kompromi. Selain itu, orangtua seringkali memaksakan ego mereka kepada sang anak.
Toxic parents adalah tipe orang tua yang mengatur anak sesuai dengan kemauannya tanpa menghargai perasaan dan pendapat sang anak.
Manipulatif
Kondisi ini bisa membuat anak merasa terkekang dan ketakutan. Mengutip dari laman Psych Central, ada beberapa sifat toxic yang bisa diwaspadai dari toxic parents, seperti:
- Manipulatif dan mengendalikan
- Mengkritik pilihan dan gaya hidup
- Sulit untuk memisahkan diri secara emosional
- Terus-menerus menghakimi orang-orang dalam kehidupan, seperti teman atau pasangan
- Tampak terlalu membutuhkan
- Tidak melihat diri mereka sebagai masalah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun tidak dapat mengubah perilaku orang tua yang toxic, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh anak untuk menghadapi mereka. Mengutip dari laman Healthline, beberapa cara ini yaitu:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Membuat batasan
Salah satu cara terbaik untuk memulai adalah dengan menetapkan batasan yang jelas. Batas hanyalah garis tak terlihat yang ditetapkan untuk diri sendiri dan tidak mengizinkan seseorang untuk melewatinya. Batasan ini bisa jadi fisik atau emosional. Psikoterapis yang berbasis di California, Sharon Martin, membagikan tiga tips untuk menetapkan batasan dengan orang tua yang toxic.
- Bersikap lugas dengan batasan yang ditetapkan
Meskipun orang tua yang toxic tidak senang diberi tahu apa yang harus dilakukan, namun melakukan hal ini dapat membuat mereka kehilangan kemampuan untuk menghancurkan seorang anak.
- Buat komunikasi tentang batasan jelas dan konsisten
Tidak apa-apa untuk mengatakan "TIDAK" kepada orang tua jika mereka bertindak terlalu jauh. Pada saat yang sama, tetaplah tenang dan jangan bersikap terlalu defensif.
- Periksa diri sendiri
Apakah orang tua menghormati batasan Anda? Jika tidak, mungkin perlu membuat rencana B, meskipun itu berarti memutuskan kontak untuk beberapa waktu.
2. Healing
Penting untuk meluangkan waktu memikirkan pengalaman masa kecil dan bagaimana pengalaman itu membentuk karakter diri. Pikirkan juga tentang bagaimana awal Anda berbicara dengan anggota keluarga atau teman terdekat.
Bagi sebagian orang, proses ini dapat menjadi cara penyembuhan diri. Beberapa tips yang dapat dilakukan yaitu:
- Tulis setiap perilaku yang ingin dilakukan
- Buat daftar lalu pilih perilaku yang dapat dimulai degan mudah
- Latih perilaku yang Anda inginkan untuk mengganti perilaku yang ingin diubah
- Setelah merasa telah menguasai satu perilaku, maka dapat turun ke bawah daftar lainnya
WINDA OKTAVIA
Baca : Tanpa Disadari Anda Bisa Jadi Toxic Parents, Kenali 7 Cirinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.