Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tingkatan penyakit ginjal bisa dibagi menjadi dua level. Pertama penyakit ginjal kronik dan kedua, penyakit ginjal akut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli Penyakit Dalam dan konsultan hipertensi, Donnie Lumban Gaol mengatakan, penyakit ginjal dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya. "Penyakit ginjal menimpa lebih banyak pria ketimbang perempuan," kata Donnie kepada Tempo, Kamis 18 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, satu dari sepuluh orang dapat terdampak penyakit ginjal kronik. Lantas apa perbedaan antara penyakit ginjal kronik dengan penyakit ginjal akut?
Penyakit ginjal akut atau gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi mendadak, dalam waktu singkat -dalam tempo beberapa jam atau beberapa hari, pada ginjal yang sebelumnya normal. "Fungsi ginjal pada kondisi penyakit ginjal akut dapat kembali normal jika penyebabnya dapat diatasi," katanya.
Sementara penyakit ginjal kronis adalah hilangnya fungsi ginjal secara progresif selama lebih dari tiga bulan dan bersifat ireversibel. "Jika fungsi ginjal turun dalam titik tertentu, maka bisa dikatakan masuk dalam stasium tahap akhir penyakit ginjal kronis," ucap Donnie.
Kondisi penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal kronis akan mempengaruhi seluruh tubuh. "Penyakit ini progresif dan tidak bisa disembuhkan. Akhirnya memerlukan terapi pengganti ginjal," jar Donnie yang praktik di Rumah Sakit Mayapada.
Pasien penyakit ginjal kronik memiliki tiga pilihan penanganan, yakni hemodialisis, peritoneal dialisis, dan transplantasi ginjal. Tiga metode pengobatan ini sudah tersedia di Indonesia dan bisa menjadi pilihan di Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Adapun pasien penyakit ginjal akut dapat menjalani pengobatan berupa Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT) atau Sustained Low Efficiency Dialysis (SLED). Dua metode ini berfungsi membuang cairan berlebih di dalam darah dan menukar zat-zat terlarut, baik yang tak diperlukan maupun zat yang bermanfaat untuk tubuh.